HARIAN MERAPI - Tantangan besar harus dilalui Zenia Zein saat tampil dalam film film 'Kemah Terlarang'. Betapa tidak, Zenia Zein harus memerankan karakter yang sangat berbeda dari dirinya.
Ia juga harus mengubah diri menjadi sosok pemberani.
“Dari pemikiran aku, aku memaksakan diri aku untuk menjadi orang pemberani, karena aku orang yang penakut banget kan. Sedangkan karakter yang aku mainin itu pemberani yang maju tak gentar, kepala batu gitu kan,” kata Zenia saat mengunjungi ANTARA Heritage Center, Pasar Baru, Jakarta, Jumat 27 September 2024.
Baca Juga: Pelatih PSS Sleman Wagner Lopes Minta Maaf ke Suporter Usai Kalah dari Malut United di BRI Liga 1
Zenia mengungkapkan karakter tersebut adalah Lidya yang tomboy dan kepala batu, sementara dirinya juga lebih didominasi energi feminin.
Transformasi fisik menjadi bagian penting dari proses aktingnya, bahkan ia rela memotong rambut yang selama ini ia cintai menjadi pendek untuk mendalami karakter tersebut.
"Awalnya aku merasa insecure setelah memotong rambut, tapi sutradara aku selalu memberikan dukungan," katanya.
Zenia merasa potongan rambut barunya yang ikal dan bervolume menambah kedalaman karakter yang ia mainkan.
Baca Juga: Begini cara membedakan antara kanker limfoma dengan TBC, berikut pengobatannya
Ia juga menambahkan bahwa perubahannya membuat penonton dapat melihat perbedaan mencolok antara dirinya dan karakternya.
Zenia mengapresiasi bantuan dari Ginanti Rona sebagai Sutradara yang dinilai telah membantunya menjalani transformasi drastis ini.
Penampilan dan karakter Zenia di "Kemah Terlarang" berhasil menciptakan kontras yang kuat dan menunjukkan kemampuannya sebagai aktris.
Adapun, film Kemah Terlarang: Kesurupan Massal terinspirasi dari kisah nyata yang terjadi di Jogja tahun 2016. Rini (Callista Arum), siswi kelas 1 SMA Pandega, mengikuti perkemahan di hutan Wana Alus untuk membuktikan dirinya kuat dan mendekati Miko (Fatih Unru), ketua panitia yang diam-diam ia sukai.
Meski awalnya dilarang oleh kuncen desa, Mbah Sonto (Landung Simatupang), izin akhirnya diberikan dengan syarat tidak mengusik tempat sajen.