Screening film bertajuk Scription, sarana saling bertukar wawasan tentang dunia perfilman bagi penonton

photo author
- Selasa, 16 Januari 2024 | 20:55 WIB
Pelaksanaan screening film bertajuk Scription di Gedung Societet Militair, Taman Budaya Yogyakarta. ( Dok.Panitia)
Pelaksanaan screening film bertajuk Scription di Gedung Societet Militair, Taman Budaya Yogyakarta. ( Dok.Panitia)

scriptio HARIAN MERAPI – Mahasiswa Ilmu Komunikasi Angkatan 2022 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) telah menyelesaikan pelaksaan produksi film sebagai bagian dari tugas akhir mata kuliah sinematografi.

Selanjutnya, film-film hasil produksi tersebut diputar dalam acara screening film bertajuk Screening in Production of Communication

(Scription) di Gedung Societet Militair, Taman Budaya Yogyakarta, Senin (15/1/2024).

Menurut ujar Ketua Pelaksana Scription, Hatta Luqman, pada 2024 ini, Scription merupakan tahun kedua acara screening film bertajuk Scription.

Baca Juga: Betulkah remaja agresif?

“Filosofi Scription dalam screening film adalah tentang pentingnya tulisan dalam menyampaikan pesan film. Melalui tulisan, pembuat film dapat mengungkapkan ide dan cerita kepada penonton,” paparnya.

Tulisan tersebut, lanjutnya, menjadi tanda yang merepresentasikan ide kreatif pembuat film dan membentuk tampilan visual serta alur cerita yang menarik.

Sedangkan screening film pada tahun ini mengusung tema film ‘Hijrah’ dengan harapan acara tersebut bukan hanya awal bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi Angkatan 2022 untuk berkarya.

“Namun, juga merupakan gerbang untuk memulai perjalanan sebelum memilih penjurusan yang akan di tempuh pada semester 4,” terangnya.

Baca Juga: Tim Pelatih PSIM Jogja Kedepankan Faktor Psikologis Jelang Hadapi Persiraja Banda Aceh pada Babak 12 Besar Pegadaian Liga 2

Ditambahkan Hatta, film-film bertema Hijrah yang diputar/ditayangkan dalam rangkaian Scription 2024, antara lain yang berjudul Belum Usai, Dunia Jahat, Kembali, Pinasthi, Wayahe dan Pensil Warna.

Ada lagi film berjudul, Bapak Ini Harus Remidi!, Kau Buatku Begini, Lima Waktu, dan The Unseen Part. Selain pemutaran film secara bertahap, digelar pula diskusi.

Lalu sesuai denga tema Hijrah, pelaksanaan screening film, di venue dibuat seolah-olah sedang memasuki ruang hijrah yang penuh kegelapan. Selesai berhijrah, suasana yang dirasakan beralih menjadi terang,

Sementara itu Ketua Prodi Ilmu Komunikasi UMY, Dr Fajar Junaedi SSos MSi mengungkapkan, kegiatan yang diselenggarakan untuk menayangkan film-film hasil dari mahasiswa Ilmu Komunikasi UMY tersebut bebas untuk umum.

Baca Juga: Jangan jadikan Lebanon seperti Gaza, begini harapan Sekjen PBB Antonio Guterres

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X