BANTUL, harianmerapi.com – Sampai detik ini pandemi Covid-19 belum bisa tertuntaskan. Berbagai pihak berusaha bisa menyikapinya dengan bijaksana.
Seperti halnya perkuliahan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berusaha dikelola dengan sebaik mungkin sejak awal adanya pandemi Covid-19.
Salah satunya, yakni konsisten menerapkan strategi blended atau campuran. Artinya, ada pengaturan secara bijaksana pada pembagian jumlah tatap muka (luring) dengan daring.
Baca Juga: Dituduh Bawa Lari Uang Miliaran Rupiah, Anlieki Ajak Brand dan Awkarin Bertemu
Atau bisa pula, tatap muka dengan menerapkan cara ganjil-genap sesuai nomor absen. Pembagian ini pun dilakukan secara bertahap dan menyesuaikan dengan situasi penyebaran Covid-19.
“Strategi yang pernah kami terapkan, misalnya daring 60 persen dan luring 40 persen. Jika penyebaran Covid-19 sedang gawat, strategi campuran luring-daring tetap diterapkan, tapi dengan strategi lain,” ungkap Rektor UMY, Prof Dr Ir Gunawan Budiyanto MP IPM, baru-baru ini.
Strategi yang dimaksud, yaitu perkuliahan luring bisa diturunkan menjadi 40 persen, 30 persen atau bahkan 20 persen.
Baca Juga: Inilah 10 Vaksin Covid-19 yang Aman Digunakan, Sudah Dapat Izin Penggunaan Darurat dari Badan POM
Sedangkan sekarang ini, lanjut Prof Gunawan, termasuk aman, sehingga 75 persen menerapkan luring.
Jika dengan strategi ganjil-genap, yaitu setiap setengah semester mahasiswa absen ganjil masuk dahulu dan sebaliknya. Ada juga yang setiap minggu, bukan setengah semester, jadi luwes penerapannya.
Suatu hal yang disyukuri pula, berdasarkan pada evaluasi perkuliahan hybrid pada Juli 2021 menunjukkan capaian kompetensi mahasiswa membaik.
Baca Juga: Tiga Shio Punya Peruntungan Paling Baik Tahun 2022, Simak Ramalan Master Fengshui Indonesia
“Bulan Juli 2021 kompetensi mahasiswa lebih bagus bisa ke angka 70 persen sampai 75 persen, sehingga kita semakin mantap kalau kuliah itu tidak bisa daring terus, apalagi banyak juga yang punya jadwal praktikum,” tegasnya.
