SLEMAN, harianmerapi.com – Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di perguruan tinggi sangat penting.
Salah satu alasannya, Program MBKM ini bertujuan untuk menciptakan SDM Indonesia yang lebih unggul.
Hal demikian ditegaskan Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Prof Ir Nizam MSc DIC PhD IPU Asean Eng saat menjadi keynote speaker Seminar Nasional MBKM di Griya Persada Convention Hotel & Resort Kaliurang, Senin (27/12/2021).
Kegiatan ini diprakarsai oleh Lembaga Riset dan Inovasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (LRI UMY) dan dilaksanakan secara luring maupun daring.
Lebih lanjut Prof Nizam menjelaskan, dengan adanya program MBKM diharapkan, mahasiswa juga bisa menjadi lebih produktif, solutif, serta inovatif dalam mengasah skill masing-masing.
Apalagi Indonesia sangat membutuhkan SDM yang terpelajar, adaptif dan kolaboratif untuk mencapai target pembangunan pada 2045 mendatang.
“Kami berharap UMY bisa melakukan riset berkolaborasi dengan industri, sehingga hilirisasi hasil penelitian menjadi maksimal dan optimal,” paparnya.
Ditambahkan Nizam, industri dan perguruan tinggi sudah seharusnya saling bersinergi untuk melakukan sebuah riset, sehingga penelitian yang dilakukan saling berkesinambungan.
Baca Juga: Ganjar Masih Tetap Unggul dalam Survei Calon Presiden, Prabowo ada di Peringkat Kedua
“Riset yang dilakukan tersebut diharapankan mampu mengasilkan luaran yang maksimal serta banyak dirasakan manfaatnya di masyarakat luas,” harapnya.
Sedangkan Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Dr Ir Paristiyanti Nurwardani MP menegaskan, kolaborasi dalam riset penting untuk dilakukan, baik dengan sesama perguruan tinggi ataupun dengan dunia industri.
“Dalam hal ini karena tidak ada inovasi yang tercipta tanpa adanya kolaborasi,” tegas Dr Paristiyanti.
Dalam akhir paparannya, ia juga memberikan apresiasi kepada UMY dalam mencapai targetnya menjadi research excellent university. Selain itu diharapkan pula UMY bisa menginspirasi perguruan tinggi lainnya di Indonesia.
Baca Juga: Gubernur DIY Sultan HB X Sebut Varian Omicorn Belum Ada di Jogja