PUPUK organik cukup beragam jenisnya, bahkan ada yang dapat dibuat dari kotoran atau tlethong sapi. Garis besar pembuatan pupuk ini, yaitu menggunakan bahan dasar kotoran sapi yang sudah didiamkan selama beberapa hari dengan tambahan dekomposer.
Setelah menjadi pupuk organik dapat diaplikasikan untuk memupuk berbagai tanaman seperti padi, sayur, buah-buahan dan tanaman hias.
Cara pembuatan sampai penggunaan pupuk organik seperti ini diajarkan pula oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 73 dari Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) di Semawung Pundungsari Trucuk Klaten.
Baca Juga: Polres Sukoharjo Tangkap Pengoplos Elpiji Subsidi, Dijual ke Luar Kota
Adapun program kerja yang dilaksanakan mahasiswa KKN Kelompok 73 ini terutama pembuatan pupuk dan penanaman bibit sayur. Alasan yang mendasari antara lain dinilai bisa menjadi alternatif untuk kegiatan selama pandemi Covid-19 yang belum tahu kapan berakhirnya di Indonesia.
“KKN kelompok 73 termasuk bagian dari KKN mahasiwa UMBY angkatan ke-39 yang dimulai sejak 23 Juli 2021, lalu. KKN-PPM ini merupakan bentuk kegiatan pengabdian yang dilakukan kepada masyarakat dengan menerapkan teori serta ilmu pengetahuan yang diperoleh ketika perkuliahan berlangsung sesuai dengan fakultas dari masing-masing individu peserta KKN,” ungkap Kepala Bagian Humas UMBY, Widarta SE MM, baru-baru ini.
Baca Juga: Muhammad Kece Layak Dihukum Berat
Ditambahkan, pupuk organik berasal dari kotoran sapi tak hanya secara berkala dijadikan pupuk untuk tanaman sayur maupun jenis tanaman lain. Namun juga bisa untuk campuran media tanam, misalnya tanaman sayur yang ditanam di pot maupun plastik polybag.
Masyarakat pun cukup antusias pula mengikuti sosialisasi cara pembuatan dan penggunaan pupuk tersebut. Bahkan mayoritas sudah bisa mempratikkan sendiri. Artinya juga kegiatan tersebut bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, apalagi juga bisa dilakukan harus pergi jauh dari rumah. *