pendidikan

Empat Guru Besar UIN Salatiga dikukuhkan dengan diarak naik dokar

Selasa, 22 Juli 2025 | 14:15 WIB
Empat Guru Besar UIN Salatiga dikukuhkan. Mereka diarak naik dokar. (Dok. UIN Salatiga)

HARIAN MERAPI - Empat guru besar (profesor) Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga diarak naik dokar setelah dikukuhkan di auditorium H Ahcmadi Senin (21/7/2025).

Empat guru besar yang dikukuhkan adalah Prof. Supardi, S.Ag., MA dalam bidang Pendidikan Bahasa Arab. Prof.Dr.Achmad Maemun, M.Ag. dalam bidang Psikologi Islam. Prof.Dr.Mochlasin, M.Ag. dalam bidang Ekonomi Islam, Prof. Dr. Abdul Aziz NP, S.Ag., MM dalam bidang Manajemen.

Empat guru besar itu diarak naik dokar bersama keluarga dan dikawal pengamanan internal kampus, rombongan bergerak dari masjid Baitus Syukur di Jalan Lingkar Salatiga menuju auditorium. Sempat memutar bundaran kampus sebelum melanjutkan menuju lokasi.

Prof. Dr. Mochlasin M.Ag mengatakan sengaja menaiki dokar ke prosesi pengukuhan guru besar sebagai momentum meneguhkan UIN Salatiga menjadi Kampus Green Wasathiyah.

Baca Juga: Sambil menikmati MBG anak bisa belajar pola makan bergizi seimbang, begini saran ahli gizi

"Kita semua harus menjaga lingkungan, dan gerakan ini bagian dari itu. Kita semua harus peduli pada lingkungan," kata Mochlasin.

Mengapa naik dokar? karema dokar merupakan transportasi yang ramah lingkungan dan juga bagian dari kearifan lokal. Dokar harus diangkat kembali karena termasuk transportasi yang meminimalkan polusi.

Sementara Prof. Dr. Achmad Maimun menyampaikan naik dokar untuk menjalankan visi misi UIN Salatiga. Sebagai Kampus Green Wasathiyah, kita harus mulai membiasakan menggunakan kendaraan yang polusinya kecil.

Rektor UIN Salatiga, Prof. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag mengatakan pengukuhan guru besar menjadi tidak penting dalam memperkuat komitmen kampus untuk menghadirkan pendidikan yang berdampak nyata bagi transformasi masyarakat.

Baca Juga: Wakil Wali Kota Nina Agustin terima audiensi FKUB Salatiga, antara lain bahas kesiapan hadiri acara Kesbangpol Balikpapan Kaltim

Menurutnya, ketika paradigma bergerak dunia pendidikan nasional berdampak buruk, universitas harus menjadi ruang penghasil solusi.

Kampus ini menegaskan dirinya sebagai pilar ilmu pengetahuan yang berpijak pada nilai serta mampu menjawab tantangan zaman.

Pengukuhan ini tampak minim karangan bunga. Di auditorium hanya ada 10 karangan bunga papan ucapan. Namun, ucapan dikirim dengan puluhan bibit pohon berjajar dari jembatan hingga auditorium. Hal ini sesuai dengan semangat dan visi misi kampus. *

Tags

Terkini