HARIAN MERAPI - Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga bersiap merintis Program Studi Artificial Intelligence (AI).
Terkait langkah ini UKSW menyiapkan biaya awal untuk server dan jaringan baru sebesar kurang lebih Rp 2 miliar.
Rektor UKSW, Prof. Intiyas Utami didampingi Wakil Rektor, Eko Sediyono menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari transformasi pembelajaran yang berbasis teknologi Al.
"Masa depan pembelajaran di UKSW akan diperkuat oleh AI. Biaya awal yang kami siapkan Rp 2 miliar, " kata Intiyas, Rabu (11/6/2025).
Program Studi AI tersebut akan berada di bawah Fakultas Teknologi dan Informasi (FTI) dan telah memasuki tahap final sebelum diajukan ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk memperoleh izin operasional.
UKSW juga berencana mengintegrasikan AI dalam bidang kesehatan dengan konsep smart clinic berbasis teknologi.
Klinik ini akan menjadi ciri khas rumah sakit masa depan UKSW, yang digerakkan oleh teknologi yang tetap berakar prinsip kedokteran komunitas.
AI di UKSW juga akan dikembangkan di sektor sosial seperti hukum, keuangan, dan kebijakan publik.
Baca Juga: Terkait tambang nikel di Raja Ampat, Aria Bima sebut Komisi II DPR RI akan panggil Kepala Daerah
AI diharapkan bisa menjadi alat bantu untuk memecahkan permasalahan bangsa secara cepat, tepat, dan etis.
Meski memakai AI, UKSW tetap menjaga stabilitas SDM dengan kebijakan zero growth, artinya, tidak ada penambahan atau pengurangan pegawai, tetapi dilakukan peningkatan secara intensif.
“Pemanfaatan AI bukan menggantikan manusia, tapi meningkatkan kapasitas mereka. Kompetensi dosen dan tenaga kependidikan kami dorong agar bisa beradaptasi,” katanya.
UKSW mempersiapkan infrastruktur pendukung, seperti pengadaan prosesor GPU terbaru dan kerja sama dengan alumni yang bergerak di bidang bisnis AI. Kurikulum di berbagai fakultas. *