Disinggung mengenai rentang waktu penyelesaian, Zaini menjabarkan pihaknya menargetkan proses pemugaran akan selesai pada 28 Agustus 2025. Adapun bahan material yang digunakan, Dinas PUPKP Kabupaten Sleman memilih menggunakan rangka baja ringan sebagai pengganti kayu.
Hal itu dikarenakan bahan material tersebut dinilai lebih kuat menghadapi kondisi cuaca maupun rayap.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Sri Adi Marsanto menambahkan bahwa secara umum sekolah yang berada di kawasan Kapanewon Depok dan Ngemplak, rata-rata mengalami kerusakan akibat dimakan rayap. Sementara sekolah yang berlokasi di wilayah Turi dan Cangkringan, lebih rentan mengalami kerusakan akibat udara lembab.
“Antisipasinya, dalam pelaksanaan dan perencanaan untuk konstruksi, kami mengganti kayu dengan rangka baja ringan. Untuk plafon tidak lagi pakai gipsum untuk daerah lembab tetapi pakai pvc,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi agar peristiwa serupa tidak terulang kembali, Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman mengimbau kepada pihak sekolah dan satuan pendidikan agar terus memperbaharui data pokok pendidikan (dapodik) khususnya terkait sarana dan prasarana (sarpras).
“Di luar SD Negeri Kledokan, untuk antisipasi biar itu tidak terjadi lagi, Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman sudah berusaha untuk selalu mengingatkan satuan pendidikan melalui surat edaran (SE). Satu tahun bisa dua sampai tiga kali, yaitu untuk meng-upgrade kondisi sarpras pendidikan yang ada di sekolah atau yang ada di satuan pendidikan. Itu disajikan dalam dapodik, ini harus diisi dengan cermat, teliti, faktual, diperbaharui secara berkala dan jujur,” pungkasnya.*