HARIAN MERAPI - Laporan Tahunan Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Prof Dr Achmad Nurmandi MSc termasuk salah satu kegiatan Milad ke-44 UMY, Senin (28/4/2025).
Setelah Laporan Tahunan Rektor UMY, masih di tempat yang sama, yakni Ballroom Gedung Student Dormitory UMY dilanjutkan dengan Pidato Milad ke-44 UMY.
Pidato Milad ke-44 UMY disampaikan langsung oleh Direktur Utama (Dirut) BPJS Kesehatan Prof dr Ali Ghufron Mukti MSc PhD AAK dengan mengusung tema, Entrepreneurial University untuk Kemajuan Bangsa.
Baca Juga: Polres Sukoharjo Amankan Puluhan Botol Miras Saat Gelar Razia Tempat Hiburan Malam
Menurut Prof Ghufron, setidaknya ada tiga aspek utama dalam transformasi menjadi entrepreneurial university. Pertama, kurikulum yang adaptif.
“Kedua, pengembangan inkubasi startup, dan yang ketiga, kolaborasi erat dengan industri. Hal seperti ini penting guna membekali lulusan agar tak hanya mencari kerja,” terangnya.
Namun, tak kalah penting agar mampu menciptakan lapangan kerja baru dan mandiri, sehingga bisa benar-benar dapat berkontribusi nyata bagi pembangunan nasional.
Suatu hal penting pula, sebutnya, kepemimpinan visioner dan komersialisasi hasil riset menjadi indikator kunci dalam membangun universitas berbasis kewirausahaan.
Baca Juga: Dituduh Terlibat Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon di Bangunjiwo Bantul, Ini Tanggapan Bibit Rustamto
Selanjutnya, melalui penguatan kolaborasi dengan dunia industri, hilirisasi hasil riset dapat dipercepat untuk menghasilkan produk dan solusi inovatif yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Suatu hal membanggakan pula, sebutnya, sejumlah inisiatif telah dijalankan UMY, antara lain pengembangan inkubator bisnis, program magang berbasis riset dan inovasi.
Ada pula, integrasi kurikulum kepemimpinan dan kewirausahaan untuk menciptakan inovasi berkelanjutan. Selain itu, selayaknya mahasiswa dari entrepreneurship university dibekali dua kemampuan utama. Pertama, kemampuan berkomunikasi untuk meyakinkan, berinteraksi, dan berkolaborasi dalam menciptakan ide-ide inovatif berbasis pemikiran kritis dan logis.
Baca Juga: Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Kopi Serius Pangan Nusantara Bertumbuh hingga Go Global
“Yang kedua, keterampilan teknis untuk menambah nilai produk kreasi dan mengembangkannya menjadi produk yang layak dikomersialisasikan,” urai Prof Ghufron.