HARIAN MERAPI - Berbagai program diterapkan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dalam menyambut milestonenya pada 2025, yakni menargetkan sebagai entrepreneurial university.
Sebutan sebagai entrepreneurial university dapat diartikan: universitas yang berfokus pada pengembangan kewirausahaan. Contoh yang diterapkan, yaitu menjalin kerja sama dengan berbagai pihak.
Belum lama ini, UMY menjalin kerja sama internasional dengan International University of Tourism and Entrepreneurship of Tajikistan (IUTeT).
Penandatanganan nota kesepahaman secara langsung dilaksanakan di Gedung Ar Fachruddin A UMY, yaitu oleh Wakil Rektor UMY Bidang Mutu, Reputasi, dan Kemitraan Ir. Slamet Riyadi, S.T., M.Sc., Ph.D bersama Rektor IUTeT Prof. Asrorzoda Ubaidullo Sattor.
Dalam kesempatan tersebut, Asrorzoda menyebutkan beberapa program kerja sama yang telah disepakati, seperti aktivitas student exchange (pertukaran pelajar), visiting professor hingga riset kolaborasi.
“Berbagai macam program yang telah kami inisiasi serta tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman, semoga dapat memajukan dunia pendidikan, baik itu berkaitan dengan pariwisata, kewirausahaan, atau bidang keilmuan lainnya,” tegasnya.
Ditambahkan, meskipun IUTeT dikenal dengan prodi pariwisata dan kewirausahaannya, tetapi universitas ternama di Tajikistan ini juga memiliki beberapa prodi lain seperti ilmu sosial, ekonomi dan hukum.
“Sehingga kerja sama UMY dan IUTeT akan dapat memberikan jaringan kolaborasi yang memiliki jangkauan cukup luas, bahkan dapat memberikan keuntungan pada kedua belah pihak,” paparnya.
Sementara itu, Slamet Riyadi menjelaskan, kerja sama internasional bersama IUTeT menjadi sebuah langkah penting dalam memperkuat upaya UMY sebagai entrepreneurial university.
Bahkan, dapat memberikan makna mendalam untuk kemajuan pendidikan tinggi secara global. Sehingga penting pula adanya keterbukaan peluang untuk berkolaborasi.
Seperti terkait bidang pendidikan, penelitian, dan inovasi bersama IUTeT, sehingga akan dapat memberikan kontribusi yang signifikan seperti dalam mengembangkan pariwisata, kewirausahaan, dan keunggulan akademik lainnya.
“Kerja sama yang kami jalin baik itu nasional maupun internasional bukan hanya sebagai bentuk dari kegiatan diplomasi saja,” tandas Slamet.
Baca Juga: Libur Lebaran 2025, Mini Zoo Jogja Exotarium di Sleman Jadi Pilihan Berwisata Bersama Keluarga