HARIAN MERAPI- Diseminasi hasil penelitian dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) digelar selama empat hari di Gedung Dasron Hamid Research and Innovation Center UMY, Selasa hingga Kamis (8-11/10/2024).
Menurut Kepala Lembaga Riset dan Inovasi (LRI) UMY, Prof. Dr. Dyah Mutiarin, S.IP., M.Si, diseminasi hasil penelitian hibah Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemdikbudristek 2024 merupakan penguatan penelitian pada beberapa aspek.
“Diseminasi bertujuan antara lain untuk menguatkan rekognisi stakeholder terhadap riset UMY, dan menjalin kerja sama dengan pihak stakeholder luar,” jelas Prof Arin.
Dalam rangkaian kegiatan tersebut, lanjut Prof Arin, pihaknya mengundang para stakeholder sesuai bidang penelitian untuk memberikan masukan terhadap penelitian yang dilakukan, agar lebih sesuai dengan kebutuhan stakeholder.
Sebagai contoh, panitia mengundang perwakilan dari rumah sakit terkait penelitian tentang kesehatan dan kedokteran. Selain itu mengundang pula pihak-pihak lain seperti dari Pemda DIY, akademisi hingga praktisi yang profesional di bidang masing-masing.
“Kehadiran para pembahas memberikan masukan ataupun feedback pada riset UMY, supaya riset UMY lebih mengakar pada realitas berdasarkan kebutuhan stakeholder,” tandas Prof Arin yang juga menjadi Reviewer pada diseminasi hasil penelitian hibah DRTPM 2024 tersebut.
Adapun contoh hasil penelitian, yakni berjudul “Penerapan Model Transformasi Pariwisata untuk Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Hijau Guna Mendukung Pariwisata Berkelanjutan di Destinasi Super Prioritas (DSP).”
Baca Juga: Bantul raih penghargaan SAKIP Award 2024 dari Kementerian PANRB RI, berikut capaiannya
Sebagai ketua penilitiannya, Guru Besar Bidang Ilmu Pemerintahan UMY Prof. Eko Priyo Purnomo, S.IP., M.Si., M.Res., Ph.D. Ditambah dengan anggota tim terdiri dari Dian Wahyu Trisnawati, S.P., M.Agr., Ph.D serta Dr. Dian Suluh Kusuma, M.AP.
Diungkap Prof Eko, penelitian tersebut berfokus pada peran tata kelola pariwisata dalam mencapai pengelolaan pariwisata berkelanjutan menuju ekonomi hijau di destinasi prioritas tinggi. “Kami melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk mencapai tata kelola pariwisata yang berkelanjutan sebagai area yang proporsional bagi suatu wilayah atau negara,” terangnya pada hari pertama diseminasi.
Ditambahkan, pembangunan pariwisata berbasis ekonomi hijau tersebut melibatkan pembangunan infrastruktur yang mendukung pariwisata dan pengembangan ekonomi kreatif, dengan memanfaatkan sumber daya lokal dan energi terbarukan.
“Selain itu juga membutuhkan kolaborasi antar pemangku kepentingan yang memiliki integritas tinggi agar dapat membantu mengatasi tantangan yang ada,” ungkap Prof Eko.
Baca Juga: Kronologi Bocah Tewas di Bekas Pembakaran Gabah Desa Plumbon Sukoharjo