HARIAN MERAPI - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali menerima tiga Surat Keputusan (SK) Guru Besar, sehingga jumlah total Guru Besar di UMY, saat ini, ada 46.
Penyerahan SK untuk tiga Guru Besar baru tersebut oleh Kepala LLDIKTI Wilayah V (DIY), Prof Setyabudi Indartono MM PhD di Gedung AR Fakhruddin A Lantai 1 UMY, Senin (25/3/2024).
Menurut Prof Setyabudi, hingga saat ini, UMY sudah memiliki total 46 Guru Besar, sehingga menjadikan UMY sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang mempunyai Guru Besar terbanyak di DIY.
Baca Juga: Gibran sebut Prabowo akan tentukan susunan kabinet, ini peran Jokowi
“Saat ini, UMY menjadi kampus PTS di DIY dengan Profesor terbanyak, lalu disusul UII dan UAD mengejar. Sedangkan jumlah total Guru Besar LLDIKTI Wilayah V sudah ada 206 Guru Besar,” ungkapnya.
Khusus di UMY, lanjut Prof Setyabudi, sekarang ini juga memiliki 126 dosen dengan Lektor kepala, 306 dosen dengan jabatan Lektor, dan 314 dosen dengan gelar Doktor.
Dengan jumlah tersebut, penting pula untuk terus didorong dan diproses menuju Guru Besar. Adapun tiga Guru Besar UMY yang baru saja menerima SK, sebagai berikut:
Pertama, Prof Erna Rochmawati MNSC MMed Ed PhD (Guru Besar Bidang Ilmu Keperawatan Medikal Bedah). Prof Erna, merupakan Guru Besar pertama dari Prodi Imu Keperawatan UMY.
Baca Juga: Cegah kepadatan, Menhub imbau masyarakat mudik lebih awal, ini puncaknya
Kedua, Prof Dr Suciati SSos MSi (Guru Besar Bidang Ilmu Psikologi Pendidikan Islam). Prof Suci menjadi Guru Besar pertama di Prodi Ilmu Komunikasi.
Ketiga, Prof Sudarisman MS Mechs PhD (Guru Besar Bidang Ilmu Mekanika Material). Ketiga Guru Besar UMY tersebut diharapkan, dapat mengakselerasi Tri Dharma Perguruan Tinggi sebaik mungkin.
“Yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian. Seharusnya, urutan tersebut dibalik, dengan penelitian menjadi yang utama, karena dari penelitianlah buku-buku dapat dihasilkan dan dapat menjadi bahan ajar,” urainya.
Baca Juga: Bila Megawati hendak bertemu Prabowo, Hasto sebut tidak ada masalah, ini alasannya
Ditambahkan Prof Setyabudi, mengingat perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu cepat, sehingga penelitian harus diubah menjadi fokus utama bagi dosen.