HARIAN MERAPI- Meski sibuk dengan berbagai kegiatan, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr KH Haedar Nashir MSi menyempatkan hadir di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Kamis (14/3/2024) sore.
Sebelum membuka membuka Pengajian Ramadhan 1445 H PP Muhammadiyah di Gedung AR Fakhruddin B UMY, Prof Haedar Nashir ikut membagikan paket takjil gratis secara drive thru di halaman depan kampus setempat.
Dalam kesempatan tersebut, Prof Haedar didampingi Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMY, Dr H Agung Danarto MAg dan beberapa pimpinan UMY seperti Rektor UMY, Prof Dr Ir Gunawan Budiyanto MP IPM ASEAN Eng.
Baca Juga: Alan Walker Gelar Konser di Jakarta pada Juni 2024, Ini Harga Tiketnya
Ketika ditemui awak media, Prof Haedar menuturkan, pembagian 5.000 takjil gratis merupakan tradisi baik dari UMY. Bahkan, bisa menjadi salah satu wujud semangat menyatukan kampus, mahasiswa dan masyarakat.
“Semangat menyatukan seperti ini sangat penting, mengingat tantangan pendidikan tak sedikit, mulai dari soal moral dan etika. Sehingga kampus tak cukup dengan adanya proses edukasi di ruang kelas, namun penting pula adanya interaksi sosial," urai Prof Haedar.
Tak kalah penting, lanjutnya, pembagian paket takjil gratis sebagai wujud semangat berbagi pada Bulan Ramadhan, sehingga akan memberikan kegembiraan ataupun kebahagian tersendiri.
Baca Juga: Qatar Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17 2025 dan 2029
“Apalagi kesenjangan sosial di negara kita masih tinggi dan keadilan sosial belum terwujud. Maka penting adanya semangat berbagi, sebab Indonesia dibangun dengan prinsip gotong-royong," ungkap Prof Haedar.
Ketika sambutan pembukaan Pengajian Ramadhan 1445 H PP Muhammadiyah, Guru Besar Bidang Ilmu Sosiologi ini antara lain memaparkan dakwah kultural yang menjadi keputusan Tanwir Muhammadiyah 2002 di Denpasar.
“Kelahiran pemikiran dakwah kultural merupakan salah satu langkah penajaman dakwah Muhammadiyah kepada masyarakat terlebih di akar rumput,” jelasnya.
Ditambahkan, lewat strategi dakwah kultural, Muhammadiyah berupaya untuk menyebarluaskan dakwahnya lewat siasat yang tak kaku, namun bersifat cair, luwes, dan menggembirakan dengan mengombinasikan antara kebudayaan.
Baca Juga: Tekuk Peringkat 1 Dunia, Bagas/Fikri Maju Perempat Final All England Open 2024
Dengan demikian, dakwah kultural telah menjadi kekhasan tersendiri di Muhammadiyah dalam menjalankan roda dakwahnya. Maka, sudah selayaknya untuk memperdalam pemaknaan tradisi budaya secara proporsional, bukan secara parsial.