pendidikan

Tim PkM UNY tingkatkan kemampuan berbahasa Inggris, begini harapan dari Ketua Kampung Inggris Sapen, Yogya

Senin, 27 November 2023 | 16:20 WIB
Salah satu kegiatan tim PkM UNY di Kampung Inggris Sapen, yakni melaksanakan pembelajaran Bahasa Inggris bertajuk English for Kid's. (Dok.Tim PkM UNY)

HARIAN MERAPI – Saat ini, kampung yang telah merintis sebagai kampung wisata edukasi berbasis wilayah yaitu Kampung Sapen di Gondokusuman, Yogya bernama Kampung Inggris Sapen.

Jika dilihat dari posisi wilayah dan potensi yang sudah ada, Kampung Inggris Sapen termasuk sangat potensial untuk terus dikembangkan secara berkelanjutan.

Hal tersebut didasarkan pula pada banyaknya boarding house (kos-kosan) yang ada sejak dulu dan semakin berkembang. Apalagi kawasan Kampung Inggris Sapen juga dikelilingi beberapa perguruan tinggi besar.

Baca Juga: Gara-gara amankan 33 PSK di Denpasar, begini nasib 5 anggota Satpol PP

Sejumlah alasan di atas kian memotivasi tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) melaksanakan pendampingan di Kampung Inggris Sapen.

Sebagai ketua timnya, yakni Anita Mustikasari (Prodi Manajemen UNY) dengan anggota, M Lies Endarwati (Prodi Manajemen UNY) serta Donald Jupply Nababan (Prodi Pendidikan Bahasa Inggris UNY).

Menurut Anita, Kampung Inggris Sapen dengan ketuanya Slamet Santoso sudah banyak berusaha agar Kampung Inggris Sapen dapat terus berkembang dan eksis.

“Namun, masih perlu banyak langkah tindak lanjut dalam mengembangkan Kampung Inggris Sapen sebagai kawasan wisata edukasi profesional,” papar Anita, baru-baru ini.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Bikin Lomba Joget Gemoy, Begini Komentar Peneliti LSI Denny JA

Salah satu langkah yang sudah diterapkan, sebutnya, tim PkM UNY melakukan sinergi dengan mahasiswa – mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Inggris FBS UNY.

Yakni, untuk memberi pembelajaran seperti dalam usaha meningkatkan kemampuan menggunakan Bahasa Inggris dengan baik dan benar di Kampung Inggris Sapen.

Adapun sasaran untuk pengembangan wilayah saat ini yaitu anak-anak. Alasan pertimbangan, sebab saat ini kemampuan anak-anak di Indonesia terkait dengan bahasa Inggris masih terbilang cukup rendah.

Baca Juga: Anies Baswedan soroti longgarnya aturan internal KPK, ini akibatnya

Sehingga akan menjadikannya budaya dalam perkembangannya untuk bersifat pasif. Padahal saat ini dalam dunia global dituntut untuk dapat pengembangkan pengetahuannya dengan bahasa internasional yaitu Bahasa Inggris.

Halaman:

Tags

Terkini