Hery menjelaskan, ada dua pendidikan karakter yang diterapkan yakni karakter moral dan karakter kinerja.
Pihaknya berupaya untuk menumbuhkan kedua karakter tersebut dengan seimbang terhadap peserta didik.
"Kita tidak ingin anak-anak jujur tapi pemalas. Kita tidak ingin anak-anak rajin tapi culas," katanya.
"Kita menyeimbangkan dua karakter tersebut dan itu selalu kita laksanakan selama pembelajaran," lanjutnya.
Pada komponen kedua yakni kemampuan literasi, Hery menyebut, juga selalu diintegrasikan di sistem pembelajaran yang ada di SMA Muhi Yogya.
Baca Juga: Asian Games 2022, Ginting lolos ke babak kedua perseorangan usai kalahkan wakil Taiwan Wang Tzu Wei
Baik itu literasi berhitung, literasi sains, literasi teknologi, literasi finansial, hingga literasi budaya.
Sementara itu, komponen ketiga yang mencakup kompetensi juga dinilai tidak kalah penting.
Menurutnya, melalui komponen ini peserta didik dilatih untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang kompleks dan tidak terstruktur.
“Alhamdulillah SMA Muhi telah memiliki tradisi berprestasi. Prestasi terbaru adalah Muhammad Iqbal Raihan berhasil meraih medali perak OSN Matematika tingkat nasional tahun 2023," ujarnya.
"Pada periode Juli-September 2023 telah diperoleh 143 prestasi peserta didik baik tingkat regional sampai tingkat internasional. Untuk prestasi pendidik, saat ini 15 orang guru lolos pendidikan guru penggerak angkatan 9," lanjutnya.
Baca Juga: Penggelapan 40 mobil sewaan berhasil dibongkar di Mukomuko, begini modusnya
"Semoga dengan guru yang berprestasi, semakin dapat membimbing peserta didik dalam meraih cprestasi terbaiknya,” tambahnya.
Menurut Ustadz Cahyo Ahmad Irsyad dunia ini begitu dinamis. Dan seiring berjalannya waktu segala sesuatu akan ikut berubah.
Mulai dari teknologi, ekonomi, budaya, pergaulan, gaya hidup dan sebagainya.