HARIAN MERAPI - Upaya pencegahan bencana tanah longsor di daerah rawan kini memasuki babak baru. Tim pengabdi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menghadirkan inovasi teknologi yang langsung menyentuh kebutuhan warga Kelurahan Kalirejo, Kokap, Kulon Progo.
Melalui aplikasi Si Bejo (Sistem Informasi Bencana Kalirejo) Rescue, masyarakat kini memiliki akses ke peta kebencanaan digital yang mampu memetakan jalur evakuasi, lokasi shelter, hingga potensi longsor secara realtime.
Dosen D4 Teknik Sipil Fakultas Vokasi UNY, Elviana M Eng mengatakan, aplikasi ini hadir untuk menjawab ketiadaan peta zonasi kerawanan bencana yang selama ini menjadi celah besar dalam mitigasi.
“Kami ingin masyarakat Kalirejo memiliki sistem yang bisa membantu mereka memahami risiko di sekitar, sekaligus memandu langkah penyelamatan saat situasi darurat,” ujarnya, Kamis (20/11/2025).
Si Bejo Rescue dirancang oleh tim dosen dan mahasiswa Teknik Sipil dan Teknik Elektronika UNY melalui dukungan dana hibah Program Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi tahun 2025.
Aplikasi ini tidak hanya menyajikan peta digital, tetapi juga memanfaatkan teknologi IoT dan deep learning yang mampu mengolah data geoteknik seperti sudut kemiringan, kohesi tanah, hingga safety factor untuk memprediksi tingkat kerawanan longsor dengan akurasi tinggi.
“Inovasi ini membuat warga tidak lagi menjadi penerima informasi pasif. Melalui fitur yang mudah dipahami, masyarakat dapat belajar mengenali tanda-tanda longsor, memahami penyebabnya, dan menyiapkan langkah mitigasi. Pemerintah desa, relawan, hingga aparat keamanan pun mendapat keuntungan berupa sistem pendukung keputusan yang cepat dan presisi saat bencana terjadi,” urai Elviana.
Baca Juga: Sebanyak 963 warga terdampak erupsi Semeru sudah terima makanan siap saji dari Pemkab Lumajang
Untuk memperkuat kesiapsiagaan di lapangan, tim UNY juga memasang papan informasi dan rambu kebencanaan di sejumlah titik strategis.
Rambu tersebut menandai zona rawan, area aman, titik kumpul, hingga jalur evakuasi. Pemasangan dilakukan bersama warga dan perangkat desa untuk memastikan lokasi yang dipilih benar-benar relevan dan mudah diakses.
Dengan hadirnya kolaborasi teknologi dan edukasi ini, Kalirejo menapaki langkah maju menuju desa yang lebih tangguh bencana.
Baca Juga: Pura-pura bantu punguti belanjaan jatuh, lihat iPhone 16 Plus malah dikantongi sendiri
Upaya ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kewaspadaan, tetapi juga memberdayakan masyarakat agar mampu menjaga keselamatan diri dan lingkungannya secara berkelanjutan. *