Didukung berbagai pihak, UMBY kukuhkan Kader Jiwa dan luncurkan Layanan Terpadu Kesehatan Mental Warga Sedayu

photo author
- Rabu, 19 November 2025 | 14:15 WIB
Foto bersama usai pengkukuhkan Kader Jiwa dan launching Layanan Terpadu Kesehatan Mental Warga Sedayu ( Dok.UMBY)
Foto bersama usai pengkukuhkan Kader Jiwa dan launching Layanan Terpadu Kesehatan Mental Warga Sedayu ( Dok.UMBY)

HARIAN MERAPI - Tim Pengabdian Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) meluncurkan Layanan Terpadu Kesehatan Mental Warga Sedayu (Lentera).

Kegiatan dilaksanakan di Sedayu, akhir pekan lalu, sekaligus pengukuhan Kader Jiwa Sedayu, sebagai respons atas meningkatnya kebutuhan layanan kesehatan mental di masyarakat.

Keberadaan Lentera maupun Kader Jiwa Sedayu pun mendapat dukungan berbagai pihak seperti Pemkab Bantul, Pemerintah Kapanewon Sedayu hingga tokoh-tokoh masyarakat.

Wakil Bupati Bantul, Aris Suharyanto, SSos MM dalam sambutannya antara lain menegaskan, Pemkab Bantul sangat mengapresiasi inisiatif Kapanewon Sedayu bersama Fakultas Psikologi UMBY.

Yakni, berhasil mewujudkan serta melaunching layanan Lentera, bahkan mampu menggerakkan Satgas dan Kader Jiwa Sedayu, serta telah dikukuhkan.

Baca Juga: Prinsip pembagian kuota haji 2026 usung prinsip adil dan proporsional

“Besar harapan kami dengan adanya Lentera dan Kader Jiwa dapat mengurai dan mengurangi permasalahan kesehatan mental yang terjadi di masyarakat, khususnya di Sedayu,” paparnya.

Tampak hadir pula di kegiatan tersebut seperti Rektor UMBY, Dr Ir Agus Slamet STP MP MCE, perwakilan anggota DPRD Bantul, Dinas Sosial Bantul, Puskesmas Sedayu I dan II dan lurah di Kapanewon Sedayu.

Bahkan ada perwakilan dari rumah sakit serta bank. Sedangkan Tim Pengabdian Fakultas Psikologi UMBY terdiri dari Reny Yuniasanti MPsi PhD Psikolog (Ketua Tim Pengabdian)

Anggota tim terdiri dari Dr Sheilla Vatradilla Peristianto MPsi Psikolog, Dewi Soerna Anggraeni MPsi Psikolog serta Komang Mahadewi S MPsi Psikolog.

Menurut Reny Yuniasanti, urgensi pendirian Lentera tak terlepas dari kondisi kesehatan mental di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia 2023, prevalensi gangguan mental berat di DIY mencapai 9,3 persen.

Baca Juga: Festival Anggrek Vanda Tricolor 2025 Diselenggarakan Selama Enam Hari, Berikut Agenda Kegiatannya

“Data lokal Puskesmas Sedayu II pada 2024 juga mencatat terdapat 91 warga pengidap skizofrenia di Sedayu, menunjukkan perlunya layanan psikologis yang lebih memadai dan berkelanjutan,” ungkapnya.

Melihat fakta tersebut, lanjut Reny, pemerintah Kapanewon Sedayu bersama tim akademisi UMBY menilai penting untuk mengembangkan sistem yang bukan hanya fokus pada kuratif.

Namun, juga preventif melalui edukasi, pendampingan komunitas serta akses rujukan yang jelas. Lentera kemudian diproyeksikan menjadi pusat layanan terpadu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X