Etnofest 2025: Merajut Keberagaman Nusantara dan Menobatkan Duta Mataram

photo author
- Rabu, 17 September 2025 | 19:35 WIB
Rektor UWM, Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec. memberikan sambutan dalam Festival Budaya Etnofest dalam rangka Dies Natalis ke-43 UWM di Pendopo Agung Kampus Terpadu UWM, Banyuraden, Gamping, Sleman, Rabu (17/9/2025).  (Foto: Dok. Istimewa)
Rektor UWM, Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec. memberikan sambutan dalam Festival Budaya Etnofest dalam rangka Dies Natalis ke-43 UWM di Pendopo Agung Kampus Terpadu UWM, Banyuraden, Gamping, Sleman, Rabu (17/9/2025). (Foto: Dok. Istimewa)

HARIAN MERAPI - Universitas Widya Mataram (UWM) menyelenggarakan Festival Budaya Etnofest dalam rangka Dies Natalis ke-43 UWM di Pendopo Agung Kampus Terpadu UWM, Banyuraden, Gamping, Sleman, Rabu (17/9/2025). Acara ini dihadiri oleh para pejabat di lingkungan UWM, dosen, mahasiswa, dan tamu undangan dari SMA/SMK se-DIY.

Rektor UWM, Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec. dalam sambutannya menyampaikan bahwa Etnofest merupakan kegiatan rutin setiap Dies Natalis.

“Kita bersyukur Indonesia dengan beragam budaya dengan ratusan bahasa daerah dan memiliki lebih dari 17 ribu pulau. Di antara pulau-pulau yg berpenghuni itu terdapat kearifan lokal, budaya lokal, dan pada satu lokasi terdapat beberapa bahasa maupun budaya,” kata mantan Ketua Forum Rektor Indonesia ini.

Baca Juga: Mengamati Rekam Jejak Erick Thohir: dari Inter Milan hingga Kursi Menpora

“Etnofest ini untuk mengenalkan budaya-budaya yg ada di Indonesia. Setelah mengetahui budaya-budaya tersebut, kita akan dapat melestarikannya. Saya mengucapkan terimakasih kepada semua penampil dalam acara ini,” sambungnya.

Etnofest tahun ini menghadirkan pertunjukan tari dari tujuh wilayah yaitu:

• Tari Kataga dari Nusa Tenggara Timur yang merupakan representasi dari perang tanding antarsuku yang sering terjadi pada zaman dahulu.

Baca Juga: 3 Momen Viral Menkeu Purbaya dengan Outfit Andalannya, Saat Rapat Kerja Bareng DPR hingga Sarasehan Ekonomi

• Tari Tnabar Ila'a dari Kepulauan Tanimbar Maluku Tenggara Barat sebagai simbol ungkapan janji atau pesan tertentu yang memiliki unsur kebaikan bagi masyarakat.

• Tari Cakalele yang merepresentasikan jiwa patriotisme masyarakat Maluku pada tanah kelahirannya.

• Tari Yosim Pancar dari Papua yang merupakan tari pergaulan antara sesama tanpa melihat perbedaan yang ada.

Baca Juga: Mau Naikkan SIM Harus Lewati Klipeng, Ini Persyaratannya

• Tari Aluyen dari Papua Pegunungan yang menampilkan harmoni gerakan yang penuh makna, dimana setiap langkahnya mencerminkan hubungan erat antara manusia dan alam.

• Tari Tortor Puak Batak dari Sumatera Utara yang merupakan sarana masyarakat Batak dalam menyampaikan harapan, doa, dan memohon perlindungan.

• Tari Golek Ayun-Ayun dari Yogyakarta yang menggambarkan remaja perempuan yang sedang mencari jati diri sebagai langkah masuk ke fase kehidupan dewasa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X