HARIAN MERAPI-Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) SMP online tahun ajaran baru 2025/2026 sudah selesai. Sejumlah SMP negeri dan swasta masih kekurangan murid baru. Artinya kuota yang disediakan belum terpenuhi 100 persen. Sekolah mendapat kesempatan membuka pendaftaran offline atau manual.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo Heru Indarjo, Sabtu (28/6) mengatakan, SPMB tahun ajaran baru 2025/2026 digelar secara online diikuti 51 sekolah SMP negeri dan swasta. Ada tiga SMP negeri yang tidak ikut SPMB online karena kendala minimnya jumlah murid dalam satu sekolah. Ketiga sekolah negeri tersebut yakni SMPN 3 Bendosari, SMPN 4 Nguter dan SMPN 3 Bulu.
Diluar ketiga sekolah tersebut, SMP negeri lainnya mengikuti SPMB tahun ajaran baru 2025/2026 secara online. Proses pendaftaran dan pengumuman digelar secara online. Masyarakat khususnya orang tua calon murid baru bisa memantau secara langsung melalui online.
Sejak dibuka hingga pelaksanan dan pengumuman SPMB tahun ajaran baru 2025/2026 berjalan lancar. Diketahui ada cukup banyak SMP negeri yang kekurangan murid baru. Sedangkan untuk SMP swasta dipastikan semua yang mengikuti SPMB online tahun ini belum memenuhi kuota yang disediakan.
Kondisi SMP negeri dan swasta tersebut sama seperti pada pelaksanan SMPN online tahun sebelumnya. Pihak sekolah masih mendapat kesempatan membuka pendaftaran secara manual atau offline. Sekolah nantinya wajib menutup semua pendaftaran baik online dan offline pada saat tahun ajaran baru 2025/2026 resmi dimulai.
"Masih ada SMP negeri dan swasta yang kekurangan murid baru hingga SPMB tahun ajaran baru 2025/2026 ditutup. Artinya kuota murid baru yang disediakan sekolah belum terpenuhi 100 persen. Kondisi ini sama seperti tahun lalu dimana tidak 100 persen sekolah baik negeri dan swasta yang menggelar SPMB online bisa langsung memenuhi kuota murid baru," ujarnya.
Disdikbud Sukoharjo mencatat SMP negeri yang belum mampu memenuhi kuota murid baru terjadi karena beberapa faktor seperti kalah bersaing, jarak sekolah dan kondisi lingkungan. Hal sama juga terjadi pada SMP swasta.
Baca Juga: Hadirkan Puluhan UMKM, Shafiyah Expo Jogja Dibanjiri Ribuan Pengunjung
Sekolah negeri yang hingga penutupan SPMB online tahun ajaran 2025/2026 kekurangan murid baru seperti terjadi di SMPN 3 Tawangsari dari kuota yang disediakan 96 murid, jumlah pendaftar dan terverifikasi ada 95 murid. Sedangkan yang diterima hanya 35 murid. SMPN 1 Bulu jumlah kuota 256 murid, pendaftar dan terverifikasi 241 murid. Sedangkan yang diterima hanya 208 murid.
Untuk sekolah swasta seperti terjadi di SMP Prawira Marta Kartasura jumlah kuota 32 murid. Pendaftar dan terverifikasi 18 murid. Sedangkan diterima 0 murid. SMP Muhammadiyah Mojolaban jumlah kuota 64 murid, pendaftar dan terverifikasi 42 murid. Sedangkan diterima hanya 2 murid.
"Masih ada SMP negeri dan swasta lainnya yang kekurangan murid baru pada SPMB tahun ajaran 2025/2026 ini. Secara keseluruhan sedang kami data," lanjutnya.
Heru menegaskan, calon murid baru yang sudah dinyatakan diterima di sekolah wajib mengikuti daftar ulang. Selanjutnya calon murid baru tersebut nantinya berhak mendapatkan pendidikan di sekolah berdasarkan hasil pengumuman SPMB SMP tahun ajaran 2025/2026 tersebut.*