Inilah yang harus dipersiapkan ketika anak masuk sekolah, orang tua wajib tahu

photo author
- Kamis, 19 Juni 2025 | 12:30 WIB
Orang tua murid menemani anaknya di dalam kelas saat hari pertama masuk sekolah di Sekolah Dasar Negeri Serua 01 Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Senin (15/7/2024).  (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)
Orang tua murid menemani anaknya di dalam kelas saat hari pertama masuk sekolah di Sekolah Dasar Negeri Serua 01 Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Senin (15/7/2024). (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)



HARIAN MERAPI - Apa yang harus dipersiapkan saat anak masuk sekolah ? Orang tua wajib mengetahuinya.


Bila anak masuk sekolah, maka kebiasaan akan berubah, mulai dari bangun tidur hingga melatih kemandirian anak.


Psikolog klinis anak dan remaja lulusan Universitas Padjajaran Michelle Brigitta Shanny M.Psi Psikolog mengatakan, selain usia, banyak yang perlu diperhatikan orang tua untuk mempersiapkan anak masuk ke lingkungan sekolah.

Baca Juga: Petani Temanggung Gelar Wiwit Panen Kopi, Berharap Harga Bisa Tinggi dan Mensejahterakan

Michelle kepada ANTARA, Rabu, mengatakan membangun rutinitas yang konsisten mulai dari bangun tidur hingga kemandirian anak untuk mengurus dirinya sendiri sudah harus menjadi perhatian orang tua ketika memasukkan anak ke lingkungan akademik.

“Apalagi udah mulai masuk SD yang di mana guru itu kan udah enggak cuman perhatiin satu anak aja ya tapi banyak anak dalam satu kelas,” kata Michelle.

Dia mengatakan, saat anak mulai masuk SD sudah mulai harus lebih mandiri misalnya dari segi makan, butuh ke toilet sudah bisa mulai ngomong sama gurunya, memakai sepatu sendiri , dan bisa merapikan tasnya atau barangnya sendiri,

Psikolog di Vajra Gandaria ini mengatakan, keterampilan sosial juga menjadi hal mendasar yang perlu diperhatikan orang tua, apakah anak sudah bisa menjalin interaksi atau komunikasi dengan baik dengan teman sebayanya, menunggu giliran bermain dan apakah bisa mengatasi konflik-konflik sederhana saat bermain.

Baca Juga: Siswa TK di Wates Diduga Keracunan MBG, Puskesmas Ambil Sampel Makanan

Interaksi anak ke guru juga perlu diperhatikan saat anak meminta bantuan dengan sopan atau cara menyapa teman sebaya. Selain itu, perkembangan emosionalnya juga penting untuk melihat bagaimana anak meregulasi emosinya ketika ada hal yang kurang nyaman di lingkungannya.

“Apakah dia langsung nangis, langsung marah besar atau langsung nyerang temennya secara agresif ketika ada hal yang nggak sesuai dengan keinginan dia, nah diharapkan dia udah bisa belajar menyampaikan perasaan, emosi, kebutuhan, keinginannya itu dengan kata-kata bukan lagi dengan agresivitas, misalnya juga dengan cari bantuan ke orang yang lebih dewasa,” jelasnya.

Michelle mengatakan kemampuan sosial juga termasuk dengan melihat kemampuan memahami instruksi (reseptif) dan kemampuan untuk menyampaikan kebutuhan atau kemampuan ekspresif yang fungsional.

Hal ini penting karena nantinya anak bisa bercerita dengan teman, guru, serta bisa berkomunikasi sehari-hari dan menjawab pertanyaan guru atau teman.

Baca Juga: Laporkan Menkop Budi Arie soal Fitnah Judi Online, Kader PDIP Diperiksa 29 Pertanyaan di Bareskrim

Dengan kemampuan reseptif dan ekspresif, diharapkan anak juga bisa melakukan percakapan bergiliran dua arah, mendengarkan serta bisa meminta tolong secara verbal dengan baik.*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X