Gelar karnaval budaya, SD Kanisius Sorowajan kenalkan keragaman budaya Indonesia

photo author
- Senin, 28 April 2025 | 15:42 WIB
Penampilan siswa SD Kanisius Sorowajan saat Karnaval Budaya  (Foto: Istimewa )
Penampilan siswa SD Kanisius Sorowajan saat Karnaval Budaya (Foto: Istimewa )

HARIAN MERAPI - Dengan mengusung tema 'Keberagaman Budaya Nusantara dengan Pemanfaatan Sampah', SD Kanisius Sorowajan di Banguntapan, Bantul, menggelar Karnaval Budaya Senin (28/4/2025) pagi.

Nampak antusias siswa, guru, dan sejumlah wali murid mengikuti karnaval ini. Karnaval sekaligus menjadi acara puncak dari perayaan Hari Raya Paskah, Hari Kartini, dan Pesta Nama Petrus Kanisius Tahun 2025.

"Karnaval ini baru pertama diadakan, sebelumnya perayaan Tiga Hari Besar hanya di sekolah. Kami ingin mengenal keragaman budaya Indonesia melalui karnaval ini," kata Kepala SD Kanisius Sorowajan, Anna Maria Wahyuni.

Lebih lanjut dikatakan, setiap kelas menampilkan maskot yang mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia. Menariknya, ornamen dari pakaian adat dibuat dari barang bekas yang dapat didaur ulang.

Baca Juga: Dimeriahkan puluhan grup sound horeg, biaya sedekah bumi Desa Ngagel Pati tembus Rp 1 Miliar

"Ini menunjukkan kreativitas siswa dalam memanfaatkan barang bekas menjadi asesoris bernilai. Dengan begitu, barang bekas yang tadinya dianggap tidak berguna kini menjadi bernilai," tandasnya.

Rute karnaval budaya ini melewati Dusun Sorowajan, tujuannya memperkenalkan SD Kanisius ke masyarakat. Sekaligus sarana edukasi ke masyarakat agar peduli keberagaman budaya dan pentingnya menjaga lingkungan.

Pada acara pawai, tiga gunungan juga turut diarak, masing-masing berisi gunungan alat tulis, hasil bumi, dan makanan ringan. Setelah karnaval, siswa diperbolehkan mengambil barang-barang dari gunungan tersebut.

Baca Juga: Boy Thohir Digadang Jadi Ketua IKA, Ratusan Alumni SMAN 3 Jakarta Padati Grand Hyatt Rayakan HBH Lintas Angkatan

"Semua siswa bisa mendapatkan bagian, sementara orang tua siswa saling berebut barang-barang yang tersisa di gunungan," tandasnya.

Salah satu peserta, Felicia, siswa kelas 3 SD, merasa sangat senang mengikuti karnaval. "Rasanya capek karena berjalan mengelilingi kampung, tetapi rasa capek hilang karena saya senang ikut acara ini," katanya.

Felicia berharap acara serupa bisa digelar rutin setiap tahunnya. "Harap saya tentunya, tahun depan ada karnaval lagi dengan tema yang lebih menarik," harapnya. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X