Gerakan 1.000 Siswa SMK Sales Naik Kelas Siap Cetak Tenaga Penjualan Profesional

photo author
- Minggu, 23 Maret 2025 | 22:00 WIB
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menghadirkan program inovatif bertajuk Gerakan 1.000 Siswa SMK Sales Naik Kelas.  (Foto: Dok. Istimewa)
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menghadirkan program inovatif bertajuk Gerakan 1.000 Siswa SMK Sales Naik Kelas. (Foto: Dok. Istimewa)

HARIAN MERAPI – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menghadirkan program inovatif bertajuk Gerakan 1.000 Siswa SMK Sales Naik Kelas. Program ini untuk menjawab meningkatnya kebutuhan dunia industri akan tenaga penjualan yang adaptif, kompeten, dan siap kerja.

Program ini diperkenalkan langsung oleh Direktur SMK, Arie Wibowo Khurniawan, dalam forum strategis bersama pimpinan perusahaan dan asosiasi industri.

“Perlu penyelarasan antara dunia pendidikan dan kebutuhan nyata industri, terutama di sektor penjualan yang mengalami pertumbuhan namun masih kekurangan talenta terlatih. Program ini bukan hanya menjawab tantangan dunia kerja hari ini, tetapi juga menciptakan generasi tenaga sales masa depan yang bermental juara dan siap menggerakkan roda bisnis nasional,” ujar Arie. 

Baca Juga: Akibat pemotongan anggaran pariwisata, begini nasib industri perhotelan di Indonesia

Program ini dirancang untuk ditempuh selama tiga tahun sejak kelas 10, program ini menggabungkan teori yang relevan dengan praktik industri langsung melalui studi kasus, mentoring, magang, hingga rekrutmen oleh perusahaan mitra. Dan seluruh proses pengembangan siswa didasarkan pada nilai-nilai I CAN – Innovative, Competitive, Adaptive, dan Never Give Up – sebagai fondasi perilaku sales profesional.

Yang menarik, program ini merupakan inisiatif dari Dedy Budiman, seorang praktisi dan penggerak pendidikan vokasi yang juga merupakan Founder Sales Director Indonesia (SDI), Komunitas Profesi Sales Indonesia (KOMISI), dan Asosiasi Guru Marketing Indonesia (AGMaRI).

Baca Juga: Mobil Anda Terdampak Banjir, Hyundai Motors Indonesia Hadirkan Program Bantuan Tak Hanya untuk Pemilik Mobil Hyundai Tapi Juga Merek Lain  

“Kami ingin menjembatani gap antara sekolah dan dunia usaha, bukan hanya lewat pelatihan singkat, tapi dengan ekosistem pembelajaran yang berkelanjutan dan terukur. Profesi sales merupakan salah satu pekerjaan dengan permintaan tinggi, tetapi perusahaan sering mengalami kesulitan dalam menemukan tenaga kerja yang tidak hanya memahami teknik penjualan tetapi juga memiliki keterampilan komunikasi, negosiasi, dan pemahaman produk yang baik. Sementara itu, lulusan SMK yang seharusnya siap kerja sering kali belum memiliki kompetensi yang relevan dengan kebutuhan industri akibat kurikulum yang belum sepenuhnya selaras dengan dinamika dunia usaha,” jelas Dedy Budiman yang juga sedang menempuh pendidikan doktoral di Universitas Prasetiya Mulya, dengan fokus riset pada pengembangan tenaga penjualan di Indonesia.

Peluncuran resmi program ini dijadwalkan pada April 2025, dan diharapkan menjadi model nasional dalam penguatan pendidikan vokasi berbasis kebutuhan industri yang nyata dan berkelanjutan. Program ini mendapat dukungan luas dari berbagai perusahaan besar lintas sektor – mulai dari ritel, properti, hingga otomotif – serta asosiasi industri terkemuka seperti SDI, KOMISI, HIPPINDO, AISI, dan AREBI. Kolaborasi ini mencerminkan semangat gotong royong dalam membangun generasi sales Indonesia yang unggul dan berintegritas.

Baca Juga: Lebaran Nyaman dan Transaksi Lancar, BRI Jamin Keandalan E-Channel

Sekar Tyas Nareswari, Koordinator divisi Vokasi dari Komunitas Sales Indonesia (KOMISI) sangat mendukung kegiatan ini dengan menghimbau anggota asosiasi profesi sales yang tergabung dalam KOMISI di setiap daerah berpartisipasi menjadi mentor dan penggerak suksesnya kolaborasi ini.

Menurutnya, Dedy Budiman merupakan tokoh yang konsen terkait perkembangan profesi sales di Indonesia. Dan, pantas dijuluki Bapak Sales Indonesia, karena trainer yang paling getol di Indonesia yang memberikan materi update dunia sales yang paling relevan mengikuti jaman disertai tingkat keilmuannya yang tinggi dan jaringan pertemanannya dengan para pemilik bisnis sehingga mampu mengolah, menggerakkan dan menciptakan program serta komunitas yang dapat membentuk ekosistem sales mumpuni dari hulu (pendidikan) ke hilir (dunia usaha dan dunia kerja).

"Melalui kiprahnya, profesi sales yang sebelumnya dipandang sebelah mata, menjadi orang-orang yang bangga terhadap pilihan profesi sales. Kami dan para pengurus KOMISI PUSAT dan anggota di semua daerah tentu mendukung program yang menjawab kebutuhan industri, menciptakan tenaga sales yang memiliki nilai tambah, mendorong pertumbuhan karir di dunia sales dengan mentalitas profesional dan terbangun ekosistem pendidikan dan industri dengan mengawal kolaborasi untuk memastikan keberlanjutan program,” ujar Sekar yang juga Manager AZKO Kawan Lama grup. *

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X