HARIAN MERAPI - Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (LPM UMY) kembali menerjunkan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional Arab Saudi Batch 2, akhir pekan lalu.
Prosesi pelepasan mahasiswa KKN Internasional Arab Saudi tersebut dilaksanakan di Classroom LPM UMY yang dihadiri bendahara Badan Pembina Harian (BPH), Rektor, dan Kepala Divisi Pengembangan Mahasiswa LPM UMY.
Adapun mahasiswa KKN Internasional Arab Saudi Batch 2 diikuti 11 mahasiswa UMY, yakni berasal dari Prodi Manajemen (4 mahasiswa), Ilmu Ekonomi (3) dan Hubungan Internasional (4).
Baca Juga: Anies-Muhaimin akan bertanding dengan kompetitif dalam Pilpres 2024, begini kata Sekjen PKS
Menurut Kepala Divisi Pengabdian Mahasiswa LPM UMY, Dr Aris Slamet Widodo SP MSc, dalam sambutannya mengatakan, mahasiswa peserta KKN tersebut akan memfokuskan pengabdiannya di ranah pendidikan dan kebudayaan.
“Mereka akan diterjunkan dan disebar ke dua lokasi sekolah yang berada di Arab Saudi yaitu Sekolah Indonesia Mekkah (SIM) dan Sekolah Indonesia Jeddah (SIJ),” papar Aris.
Dipilihnya ranah pendidikan dan kebudayaan, sebutnya, sesuai dengan permasalahan yang dihadapi di SIM maupun SIJ. Pelaksanaan program langsung didampingi oleh guru di SIM dan SIJ.
“Dengan demikian, pelaksanaannya langsung sesuai dengan kebutuhan biak di SIJ maupun di SIM,” terang Aris.
Baca Juga: Benarkah Khofifah bergabung dalam TPN Ganjar-Mahfud, begini penjelasan Masinton
Masih menurutnya, jumlah mahasiswa KKN yang ditempatkan di SIM ada empat mahasiswa laki-laki dan di SIJ ada tujuh mahasiswa perempuan.
Selain itu Aris berharap, penerjunan mahasiswa KKN Internasional Arab Saudi batch selanjutnya bisa lebih banyak lagi mahasiswa yang berpartisipasi.
“Saya berharap, setelah batch ini, yaitu batch ke 3 dan seterusnya semoga jumlah mahasiswa yang KKN Internasional Arab Saudi bisa bertambah,” ungkapnya.
Baca Juga: Gibran belum juga kembalikan KTA PDIP, Masinton Pasaribu tak persoalkan, ini alasannya
Artinya pula akan bisa menyebarluaskan ke banyak lokasi, sehingga bisa semakin banyak memberikan solusi pada permasalahan pendidikan di SIJ dan SIM.