Menurutnya, pemahaman konsumen terkait informasi nilai gizi yang tercantum pada label suatu kemasan produk makanan/minuman sangat diperlukan masyarakat.
“Termasuk di dalamnya jumlah gula maupun garam pada suatu produk. Hal ini terkait ada batasan jumlah konsumsi, khususnya gula maupun garam,” jelasnya.
Hal tersebut, lanjut Dr Yuli, juga sering disosialisasikan oleh pihak Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Tak kalah penting pula, selain pengecekan informasi nilai gizi, konsumen juga perlu mengecek tanggal kadaluarsa suatu produk sebelum dibeli.
Baca Juga: Kenali gejala cacar monyet, ini di antaranya
Sementara itu salah satu peserta Psikoedukasi Gizi di Kaliurang Argomulyo, Ratih Candra Kirana mengungkapkan, kegiatan tersebut memberi banyak manfaat.
Adanya sosialisasi maupun penyuluhan tersebut antara lain bisa menjadi bekal ilmu dan wawasan bagi para ibu-ibu warga setempat terutama terkait pola asuh dan pengenalan emosi pada anak.
“Apalagi kami juga bisa mendapatkan pelatihan pembuatan sensory play, serta edukasi pembacaan label gizi pada produk makanan dan minuman,” papar Ratih.
Pada akhir acara, tim PPK Ormawa KSR PMI Unit VIII membagikan susu sapi dan bingkisan kepada seluruh peserta, serta pembagian hadiah wujud voucher kepada peserta paling aktif.
Adapun hadiah yang diberikan sebelum Psikoedukasi Gizi ditutup, yaitu voucher konsultasi dengan psikolog di Biro Layanan Psikologi UMBY.*