SALATIGA, harianmerapi.com - Biaya pengkajian pembentukan Organisasi Pemerintah Daerah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (OPD-BPBD) Salatiga dialokasikan sebesar Rp 50 juta pada perubahan APBD 2021. Diharapkan BPBD Salatiga bisa terbentuk pada awal 2022.
Kepala Bagian Organisasi dan Kepegawaian (Orpeg) Pemkot Salatiga, M Listyo Eddy menjelaskan, pihaknya setelah menerima rekomendasi dari BNPB untuk membentuk BPBD tersebut, kini sudah melakukan langkah langkah persiapan, diantaranya akan melakukan pengkajian dan melibatkan tim dari akademisi.
“Biaya pengkajian terhadap pembentukan OPD baru BPBD dilakukan bersama tim akademisi. Biayanya sudah kami usulkan di APBD 2021 sebesar Rp 50 juta. Diharapkan pengkajian selesai di tahun 2021 ini,kemudian pada tahun 2022 awal sudah bisa disusun SOTK baru,” kata M Listyo Eddy dihubungi melalui telepon, Selasa (24/08/2021).
Baca Juga: Kekeringan Mulai Landa Sejumlah Daerah di Temanggung
Ia juga mengungkapkan, kajian nanti diantaranya menentukan kisi kisi kerangka acuan kerja (KAK), dari dasar ini bisa ditentukan tipe BPBD Salatiga. “OPD BPBD nanti eselon II hanya saja, mungkin beda tipenya, berbeda dengan daerah lain. Kita tahu karena Salatiga ini wilayahnya tidak terlalu luas di tengah-tengah Kabupaten Semarang. Ini semua akan dikaji oleh tim,” kata Listyo Eddy, Selasa (24/08/2021).
Sekda Salatiga, Wuri Pujiastuti kepada wartawan menyatakan dukungan penuh untuk segera bisa membentuk OPD baru yakni BPBD.” Tindak lanjut pembentukan BPBD Salatiga kami dukung penuh dan bisa segera direalisasikan,” kata Wuri Pujiastuti.
Diketahui, Salatiga belum memiliki BPBD dan pihak BNPB merekomendasi pembentukan BPBD atas permohon dari Salatiga. *