BANTUL, harianmerapi.com - Mulai Agustus tren mingguan kasus Covid-19 di Bantul mengalami penurunan. Hal ini nampak dari berkurangnya tingkat keterisian rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) isolasi pasien.
Seperti di Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 (RSLKC) Bantul. Sementara, di RSUD Panembahan Senopati (RSPS) juga mengalami penurunan antrean pasien.
Kepala RSLKC Bantul, dr. Tarsisius Glory mengatakan dalam satu pekan terakhir ini tren pasien Covid-19 yang dirujuk ke RSLKC mengalami penurunan. Bahkan setiap harinya ada lima hingga tujuh temoat tidur yang kosong. Dimana saat ini total RSLKC memiliki 50 tempat tidur.
"Mulai minggu ini kasus rujukan ke RSLKC Bambanglipuro mulai turun, ada lima hingga tujuh tempat tidur yang kosong," ungkapnya, Minggu (15/8/2021).
Baca Juga: Harga Bawang Merah Perlahan Turun, Petani Lahan Pasir Khawatir
Meski begitu, Glory mengakui karena keterbatasan tempat tidur yang ada, saat ini tempat tidur critical masih penuh. Sementara 33 tempat tidur bantuan dari pemerintah pusat akan mulai dioperasikan Senin (16/8/2021). Penurunan kepadatan pasien ini menurutnya juga terjadi di rumah sakit rujukan lainnya.
"Tempat tidur di rumah sakit rujukan lainnya tak sepenuh saat bulan Juni dan Juli, meski untuk tempat tidur critikal masih penuh karena jumlahnya terbatas," ucapnya.
Direktur RSPS, I Wayan Martha Widiana Kedel mengatakan antrean pasien mengalami penurunan akhir-akhir ini. Di Ruang Isolasi Mawar disebutnya tinggal sekitar 5 antrean, di Ruang Flamboyan tidak ada antrean, bahkan di Ruang Melati masih ada 1-2 tempat tidur yang kosong.
"Sebelumnya antrean pasien bisa 15-20 orang," terangnya.
Namun disebutkan I Wayan, tempat tidur di Ruang ICU masih penuh lantaran banyaknya pasien dengan kondisi gejala berat dan membutuhkan penanganan khusus. RSPS saat ini hanya memiliki 4 tempat tidur di Ruang ICU. Pihaknya berharap penambahan kapasitas tempat tidur dari Kementrian PUPR bisa segera digunakan.
Baca Juga: Warga Resah, Polisi Razia 25 Motor Berknalpot Blombongan di Kaliurang
"Kemarin kita mendapatkan bantuan dari PUPR sebanyak 12 bed, kalau sidah bisa digunakan kita punya 16 tempat tidur. Hanya saja kita kesulitan untuk penambahan SDM karena di ICU tenaga kesehatan harus yang bersertifikat dan kompetensi khusus," terangnya.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengatakan tren mingguan di Bantul mulai terjadi penurunan meskipun angka kasus harian masih sangat fluktuatif. Sehingga masyarakat tidak boleh lengah, karena berisiko akan meningkatkan tren penambahan kasus baru.
"Memang secara mingguan trennya sudah turun, tapi untuk kasus harian masih naik turun," pungkasnya. *