"Gempa terbesar terjadi pada Hari Sabtu (14/1) pukul 03.46 WIB, dengan magnitudo 3,4," kata Hery.
Menurut hasil pembahasan dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), ia mengatakan, rentetan gempa tektonik yang terjadi sejak 9 Januari 2023 diduga memicu peningkatan aktivitas vulkanik dan gempa vulkanik di Plato Dieng (Gunung Dieng).
Baca Juga: Ini lho dampak nitrogen cair bila tertelan
Dia menjelaskan pula bahwa ada setidaknya 13 sesar aktif yang sudah terpetakan di wilayah Jawa Tengah, termasuk sesar Brebes, sesar Pati, dan sesar Ajibarang di Kabupaten Banyumas.
"Khusus di Banjarnegara, kalau berdasarkan peta geologi diduga ada beberapa sesar yang memang belum ada namanya, belum teridentifikasi. Tapi memang keaktifannya ditandai dengan adanya gempa-gempa yang terdeteksi oleh peralatan kami," kata Hery.
PVMBG pada 12 Januari 2023 pukul 23.00 WIB meningkatkan status Gunung Dieng dari Normal menjadi Waspada karena adanya peningkatan aktivitas vulkanik di Kawah Sileri dan Kawah Timbang.
PVMBG meminta masyarakat dan wisatawan tidak mendekati Kawah Sileri dari jarak satu kilometer dari bibir kawah karena ada potensi terjadi erupsi freatik berupa semburan lumpur atau lontaran material.
Selain itu, warga di sekitar Kawah Timbang diimbau tidak menggali tanah guna menghindari risiko terpapar gas beracun.
Pada Senin (16/1), PVMBG menyampaikan rekomendasi agar masyarakat tidak mendekati sektor barat daya, selatan, dan tenggara Kawah Timbang dalam jarak 500 meter supaya terhindar dari aliran gas CO2 yang membahayakan.(*)