HARIAN MERAPI- Jalur padat di kawasan Jawa Timur bagian barat salah satunya adalah jalan raya antara Kota Pesilat Madiun dan Kota Reyog Ponorogo.
Di jalur ini khusus pengemudi dari luar kota harus hati-hati dan sabar dalam mengendalikan kendaraannya.
Jarak tempuh Madiun-Ponorogo tidak begitu jauh kurang lebih hanya 30 kilometer.
Perlu diwaspadai adalah pengendara motor yang memang cukup padat di jalur ini.
Meski jarak tidak jauh, di jalur ini Anda bisa menghabiskan waktu kurang lebih 1,5 jam jika berjalan di siang hari.
Kepadatan dan banyaknya lampu merah serta banyak gang masuk kanan kiri membuat pengemudi harus memiliki tips utama yakni sabar dan senyum.
Baca Juga: 700 atlet ramaikan kejuaraan pencak silat Piala Universitas Muhammadiyah Kudus
Tapi jangan salah di jalur ini kita bisa menikmati perjalanan dengan santai pelan dan tidak perlu melaju dengan kecepatan tinggi, sebab jalan yang tidak lebar, membuat pandangan tidak bebas dan bisa membahayakan di beberapa titik jika kebut kebutan.
Titik rawan kecelakaan di jalur Madiun-Ponorogo ini, dari catatan kepolisian berada di tikungan tipis-tipis dan jalan lurus di daerah Geger Madiun, Glonggong Dolopo dan utara perbatasan ketika mau masuk wilayah Ponorogo yakni daerah Umbul.
Sementara itu daerah rawan kecelakaan juga bearada di utara wilayah Ponorogo, tepatnya berada di jalan lurus wilayah Kecamatan Babadan hingga utara Terminal Selo Aji Ponorogo sepanjang 10 kilometer.
"Di jalur ini harus hati hati banyak pemotor yang kecepatan tinggi. Banyak jalan gang masuk yang muncul motor mendadak, " ujar Auliya VM warga Jawa Tengah.
Meski demikian di jalan antara Madiun-Ponorogo ini, Anda bisa melihat pabrik gula Pagotan, bisa mampir di wisata sejarah Candi Ngurawan dan wisata Umbul (Ngumbul).
Jalan raya antara Madiun-Dolopo-Mlilir-Ponorogo jalur legendaris di Jawa Timur bagian barat khusus bagi perantau. *
