HARIAN MERAPI - Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3)Kabupaten Sleman membuat terobosan baru dalam rangka memajukan dan meningkatkan kualitas Kelompok Wanita Tani binaannya.
Salah satu strategi yang dilakukan DP3 Sleman yaitu dengan melakukan pameran di pusat perbelanjaan atau mall.
Meski tidak harus dilakukan sendiri, DP3 Sleman menggandeng organisasi maupun komunitas yang peduli dengan peningkatan ekonomi.
Baca Juga: Liburan akhir tahun di Jogja, bisa berkunjung ke kawasan Malioboro hingga kebun binatang Gembiraloka
"Kita menyelenggarakan pameran hasil produk KWT di mall ini kerja sama Angels Community, Yayasan Astagina Adi Cahya, Malioboro Mall dan HIPMI DIY dalam rangka Hari Ibu," kata Kepala DP3 Sleman, Suparmono, di Malioboro Mall, Kamis (22/12/2022).
Hadir pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY Sri Nurkyatsiwi, perwakilan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) DIY Hera Aprilia dan istri Wakil Bupati Bantul Dwi Pudianingsih.
Dijelaskan, sebelumnya DP3 Sleman lebih fokus pada pembinaan cara bercocok tanam yang baik, bantuan bibit sayuran dan sarana pertanian, pembinaan organisasi maupun berbagai pelatihan.
Sedangkan pameran produk KWT masih terbatas di tingkat kelurahan, kapanewon hingga kabupaten dengan menggandeng event tertentu.
Baca Juga: Pencuri spesialis traktor diringkus Satreskrim Polres Purworejo, ternyata maling antar provinsi
Digelarnya pameran di pusat perbelanjaan atau mall, langkah ini dilakukan bukan hanya untuk membantu pemasaran produk-produk KWT, memberi pengalaman selama pameran sekaligus dapat mengevaluasi kekurangan hasil olahannya.
Ditegaskan Suparmono, peran kaum perempuan dalam aspek ketahanan pangan sangat penting.
Mereka dapat memanfaatkan sejengkal tanah pekarangannya untuk menghasilkan bahan pokok seperti sayuran maupun mengolah hasil pertanian menjadi bahan bernilai ekonomi tinggi.
"Intinya, kaum perempuan itu hebat. Dalam kesibukannya sebagai ibu rumah tangga, tetapi mereka masih bisa bercocok tanam maupun membuat olahan makanan," ujarnya.
Baca Juga: Apa itu hiposmia, gejala baru Covid-19 yang dilaporkan meningkat