KIB lebih solid karena koalisinya dibangun berbasis programatik

photo author
- Kamis, 8 Desember 2022 | 19:15 WIB
Dok. KIB akan realistis usung kandidat yang punya peluang besar untuk menang (ANTARA/Fauzi Lamboka)
Dok. KIB akan realistis usung kandidat yang punya peluang besar untuk menang (ANTARA/Fauzi Lamboka)

HARIAN MERAPI - Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) mempunyai ikatan yang lebih kuat sebab direkatkan dengan landasan programatik, dibanding koalisi yang direkatkan dengan basis kandidat yang dinilai lebih rapuh.

"Jadi wajar basis gampang drop-out. Basis koalisi bukan berbasiskan platform idelogi, bukan tautan programatik tapi klik koalisi soal kandidasi saja. Jadi basis koalisi ini rapuh sebetulnya," tutur Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago.

KIB yang terdiri atas Golkar, PAN, dan PPP mempunyai visi-misi koalisi yang terbingkai dalam Program Akselerasi Transformasi Ekonomi Nasional (PATEN).

Baca Juga: Pengalaman misteri Parno saat pulang kampung di Kulonprogo, ada bocah yang sudah meninggal muncul lagi

Program tersebut menjadi perekat antara partai anggota koalisi. KIB lebih memilih pendekatan program dibanding pendekatan sosok nama capres.

Meski demikian, Pangi menilai KIB juga bertumpu pada pendekatan yang lebih transaksional dan pragmatis, serta bisa menampung semua partai.

"Lem perekat koalisinya pendekatan transaksional dan pragmatis, lebih ke match all party," tegasnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif IPRC Firman Manan mengatakan bahwa awalnya KIB merupakan koalisi yang maju dengan program sebelum menentukan Capres mereka.

Baca Juga: PSS Sleman kembali telan kekalahan, Seto : Ini menjadi alarm

“KIB di awal mereka bicara platform sempat mengeluarkan manifes politik, program ekonomi (PATEN), tetapi memang kelihatannya ada pergeseran terutama, pasca deklarasi Anies, kekuatan politik itu kembali fokus mencari kandidat,” tegas Firman.

Partai Golkar bergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PPP dan PAN. Golkar memiliki suara terbesar dan sampai saat ini masih sepakat mengusung Ketuk Airlangga Hartarto sebagai Capres.

Koalisi besar

KIB saat ini masih membangun komunikasi tentang Capres, dan tengah menunggu kedatangan anggota baru. Firman mengatakan, dalam sebuah koalisi, partai yang memiliki suara terbesar berpeluang untuk mengajukan Calon Presiden ( Capres) mereka.

Baca Juga: Fajar/Rian kembali raih kemenangan, ini kunci suksesnya...

“Pada akhirnya partai yang punya suara besar punya potensi lebih menentukan siapa yang menjadi Capres, hari ini misalnya Golkar tentu punya peluang,“ kata Firman saat berbincang, Kamis (8/12/2022).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X