Jaga ketahanan pangan dengan melestarikan varietas padi lokal seperti mentik susu hingga sigupai

photo author
- Rabu, 16 November 2022 | 08:50 WIB
Mulyadi menunjukkan tanaman varietas padi lokal, mentik susu mutiara yang tak lama lagi siap dipanen.  (Foto: Sulistyanto)
Mulyadi menunjukkan tanaman varietas padi lokal, mentik susu mutiara yang tak lama lagi siap dipanen. (Foto: Sulistyanto)

“Untuk memasak beras merah hampir sama dengan beras biasa, namun airnya dua kali lipat beras biasa,” jelas Mulyadi.

Baca Juga: Jumlah perokok meningkat selama pandemi, didominasi kelompok milenial

Lain halnya dengan varietas padi lokal, sigupai dikenal berasal dari Aceh, namun sudah dibudidayakan pula di berbagai daerah. Saat ditanam di lahan sawah, anakan sigupai bisa 15 hingga 20 batang.

Lalu per malai bisa terdiri dari 400 hingga 450 biji/butiran padi. Selain itu sigupai juga tahan terhadap penyakit dengan potensi hasil 10 sampai 15 ton per hektar.

Jika sudah wujud beras, sebut Mulyadi, baik sigupai maupun varietas padi lokal lain terlebih jika dibudidayakan secara organik sering mudah didatangi kutu beras.

“Jadi saya biasa menyimpan varietas padi lokal dalam wujud masih gabah. Kalau stok sudah mau habis ataupun ketika ada pesanan, gabah baru digiling,” urainya. *

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X