Gerakan pengendalian hama diluncurkan di Temanggung

photo author
- Selasa, 1 November 2022 | 20:28 WIB
Gerakan pengendalian hama untuk peningkatan produktivitas pertanian  (Dok. Pemkab Temanggung)
Gerakan pengendalian hama untuk peningkatan produktivitas pertanian (Dok. Pemkab Temanggung)

HARIAN MERAPI - Pemerintah Kabupaten Temanggung gencarkan gerakan pengendalian (Gerdal) serentak hama penyakit tanaman padi dan cabai.

Gerakan pengendalian ini diawali dari Desa Kebumen Kecamatan Pringsurat yang lantas menyebar ke 20 kecamatan yang ada di Kabupaten Temanggung.

Gerakan pengendalian di Desa Kebumen dengan lingkup 13 hektare yang dioleh oleh empat kelompok tani, yaitu Tekad Makmur, Manunggal 1, Manunggal 2, dan Makarti.

Baca Juga: 700 anggota Parpol tak bisa ditemui di rumah, KPU persilahkan video call

Dalam pengendalian ini, diutamakan dengan musuh alami, obat olahan non kimia perusahaan dan yang terakhir dengan obat kimia perusahaan.

Bupati Temanggung Al Khadziq mengatakan teknologi pada dunia pertanian berkembang dan maju pesat, maka itu penyuluh pertanian harus melakukan update ilmu pengetahuan untuk kemudian ditransfer pada petani.

"Penyuluh harus rajin menemui petani guna memberikan penyuluhan," kata Al Khadziq, Selasa (1/11/2022).

Baca Juga: Hasil survei menyebutkan elektabilitas Golkar turun, ini sebabnya...

Dia mengatakan penyuluh menjadi salah satu ujung tombak pemerintah dalam peningkatan kapasitas petani. Petani yang mahir dan andal diharapkan mampu untuk mengolah lahan dan memanen komoditas yang ditanam secara optimal di tiap musim.

"Padi, jagung, cabai, dan sayuran seperti kobis, bawang merah, dan bawang putih, hasilnya akan memuaskan, berkualitas baik, bila petani punya kapasitas yang unggul," kata dia.

Dia mengatakan sebenarnya tidak ada alasan, pertanian di Kabupaten Temanggung mengalami kemunduran, dengan modal tanah yang subur dan pengetahuan petani yang memadai, serta pekerja keras.

Disampaikan ancaman yang ada selama ini adalah organisme pengganggu tanaman (OPT) yang tidak terkendali. Melalui gerdal diharapkan OPT dapat dikendalikan dan panen bisa melimpah dengan harga tinggi, maka itu geral harus konsisten dan berkelanjutan.

Baca Juga: Polda Jateng gerebek pabrik uang palsu di Sukoharjo, ditemukan barang bukti Rp1,2 miliar

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Joko Budi Nuryanto mengatakan OPT harus dikendalikan sejak dini agar tidak menjadi hama. Pengendalian terbaik dengan musuh alami mereka atau predator alami, hanya saja diakui kadang tidak ada keseimbangan. Maka itu pelu menyeimbangkan alam.

"Predator alami berkurang karena perburuan, semisal ular dan burung hantu yang memakan tikus. Atau burung tertentu yang memakan wereng," kata dia, sembari mengatakan penyemprotan obat kimia diperlukan jika terpaksa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X