HARIAN MERAPI - Sebanyak 25 kontingen dari berbagai daerah di Indonesia siap menampilkan atraksi wisata budaya di Kulon Progo, 22 Oktober 2022.
Event bertajuk Parade Atraksi Wisata Budaya Nusantara ini digelar Dinas Pariwisata Kulon Progo untuk memeriahkan Hari Jadi ke-71 Kulon Progo.
Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo, Joko Mursito mengatakan, Parade Atraksi Wisata Budaya Nusantara merupakan bagian dari kegiatan besar Menoleh ke Menoreh dan Menoreh Tourism Fest. Kegiatan ini kental dengan promosi, di mana Kulon Progo mengundang tamu-tamu dari daerah lain.
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, Pemerintah diharap berikan terapi psikologis bagi korban
"Daerah yang sudah konfirmasi siap tampil ada dari Sumatera, Madura dan seluruh provinsi se-Pulau Jawa. Totalnya 25 kontingen termasuk Kulon Progo dan drumband AAU sebagai pembuka. Para kontingen akan menampilkan atraksi wisata budaya keunggulan masing-masing," kata Joko usai acara technical meeting di Aula Adikarta Kompleks Pemkab Kulon Progo, Rabu (12/10/2022).
Melalui Parade Atraksi Wisata Budaya Nusantara, berbagai daerah bisa menampilkan atraksi unggulan masing-masing sekaligus menghibur masyarakat Kulon Progo. Joko mengatakan, Dinas Pariwisata kemudian akan mengompetisikan penampilan mereka agar gregetnya lebih tinggi daripada jika hanya sekedar parade saja.
"Jadi kegiatan digelar untuk mempromosikan Kulon Progo sekaligus mempromosikan potensi atraksi wisata budaya daerah peserta yang ikut parade," ucapnya.
Baca Juga: Seberapa besar peluang KIB mengsung Ganjar-Airlangga?
Ditanya terkait perbedaan dengan penyelenggaraan parade pada tahun-tahun sebelumnya, Joko menjelaskan bahwa Parade Atraksi Wisata Budaya Nusantara lebih mendekatkan pada unsur wisata sehingga budaya menjadi atraksi wisata. Kemasannya tidak hanya sekedar menjadikan seni sebagai ukuran, namun juga harus menjadi daya tarik daya tarik daerah.
Kulon Progo sendiri menurut Joko akan menggali potensi kesenian unggulannya untuk dikembangkan mendampingi daerah-daerah lain. Sebagai tuan rumah, Kulon Progo tidak berambisi untuk menjadi yang terbaik. Sebaliknya, parade digelar untuk menjaga komunikasi dan silaturahmi dengan daerah lain.
"Di hari yang sama pada pagi harinya, kami akan memecahkan rekor Muri dengan geblek terpanjang mengelilingi Alun-alun Wates. Kami berupaya mengangkat potensi lokal Kulon Progo berupa kuliner geblek agar bisa ke kancah nasional," kata Joko. *