"Ada 41 adegan, ternyata dari keterangan dengan bukti-bukti telah sesuai,"kata dia.
Dia menyampaikan rekonstruksi dimulai dari saat keduanya datang ke lokasi atau rumah Rom di Dusun Bakal Desa Campurejo, Kecamatan Tretep Temanggung, lantas minum ciu, melakukan hubungan badan dan tersangka mencekik korban hingga meninggal.
Baca Juga: Kasus KDRT, Kuasa hukum Riisky Billar bantah ada kekerasan
Diperagakan pula saat tersangka membersihkan muka korban yang mengeluarkan darah, membopong korban menuju ke gudang kosong yang berada di atas rumah tersangka dan menggali kuburan untuk memakamkan korban.
Dia menyampaikan barang bukti berupa celana dalam dan celana jins ditemukan petugas sebelum rekonstruksi. Dua barang tersebut dibuang tidak jauh dari tempat mengubur korban dengan maksud untuk menghilangkan jejak.
"Barang bukti itu melengkapi barang bukti yang sudah ada," kata dia.
Kapolres Temanggung AKBP Agus Puryadi mengatakan rekonstruksi untuk mengetahui kesesuaian keterangan dengan tindak kejahatan yang terjadi dan dilakukan didasarkan alat bukti.
Diberitakan pada 20 September lalu warga melaporkan kehilangan anak gadis. Sebelumya gadis itu dijemput oleh teman prianya.
Baca Juga: Airlangga bertemu Mardiono, Golkar tegaskan KIB tetap solid
Pengungkapan kasus pada Jumat (30/9) petugas menemukan Rom yang diduga kuat membawa korban.
Setelah dimintai keterangan terduga pelaku mengakui perbuatan dan menunjukkan kepada petugas tempat korban dikubur.
Dia mengatakan usai menggali jenazah korban, petugas mengidentifikasi tubuh dan membandingkan properti yang dipakai seperti gelang, kalung dan anting dengan Sup yang hilang.
Selain itu juga baju yang dipakai korban. Jenazah kini berada di RSUD Temanggung untuk diotopsi.
Kepolisian ujarnya mendatangkan pihak keluarga untuk melihat jenazah di RSUD dan hasil identifikasi dan pencocokan, pihak keluarga mengakui jenazah sebagai Sup yang dicari.
Baca Juga: Kasus KDRT, Polisi jadwal ulang pemeriksaan Rizky Billar karena terganggu psikisnya?