HARIAN MERAPI - Bencana alam angin puting beliung menerjang di Kabupaten Temanggung Jawa Tengah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung segera ke lokasi untuk mendata dan membantu perbaikan.
Data awal ada setidaknya 17 bangunan mengalami kerusakan akibat bencana alam puting beliung di Temanggung itu.
Baca Juga: Ramalan zodiak Virgo sepekan mulai Minggu 2 Oktober 2022, bisa menyelami cinta
Bencana angin puting beliung terjadi di lereng gunung Sumbing di Dusun Tegalan Desa Tanjungsari Kecamatan Tlogomulyo, Sabtu (1/10) sore.
BPBD Kabupaten Temanggung melaporkan tidak korban jiwa dan luka. Kerugian hampir mencapai Rp 100 juta.
Kepala BPBD Kabupaten Temanggung Toifur Hadi mengatakan bencana alam puting beliung terjadi Sabtu (1/10) sore sekitar pukul 15.30 WIB yang diawali dengan mendung tebal..
"Sebelum bencana datang ada mendung tebal dan kemudian turun hujan deras beserta angin kencang," kata Toifur, Minggu (2/10) pagi.
Baca Juga: 15 contoh soal CAT Panwascam 2022, tema dukungan Parpol untuk pemilihan
Toifur mengatakan hujan deras dan angin kencang sebenarnya terjadi hampir menyeluruh di lereng gunung Sumbing wilayah timur. Namun yang terjadi puting beliung di Dusun Tegalan Desa Tanjungsari Kecamatan Tlogomulyo.
"Kami mendapat laporan terjadi bencana dari perangkat Desa Tanjungsari ," kata dia.
Dikatakan puting beliung, kata dia berhembus dari arah utara menuju selatan. Bangunan yang rusak ada 17 unit yang semuanya pada atap.
Terinci 14 rumah penduduk, 2 tempat usaha berupa kandang dan 1 balai RT atau fasilitas umum. Berdasar pendataan dan penilaian dari BPBD kerusakan akibat kejadian rusak berat nihil, rusak sedang 11 dan rusak ringan ada 6.
"Puting beliung merusak 17 bangunan di RT 1 dan RT 2 di RW 5 di Desa Tanjungsari Kecamatan Tlogomulyo," kata dia.
Dia mengatakan tidak ada laporan korban luka dan jiwa. Meski begitu ada satu keluarga yakni Purwanto dan keluarganya mengungsi ke rumah tetangga karena tempat tinggalnya untuk sementara belum bisa diperbaiki.