Perbaruan Kerjasama Karanganyar-Batam, Wayang Kulit Hibur Perantau

photo author
- Senin, 25 Februari 2019 | 06:19 WIB

-
Para pejabat Kota Batam dan Kabupaten Karanganyar menandatangani kerjasama jelang pentas wayang kulit di Kota Batam. (Foto: Abdul Alim)

BATAM (MERAPI) - Kerjasama Pemkab Karanganyar dengan Pemkot Batam terjalin makin erat. Para perantau asal Bumi Intanpari menjembatani promosi produk kerajinan kreatif hingga seni tradisi.

Bertajuk HUT ke-10 Paguyuban Warga Karanganyar Tenteram (PWKT) Kota Batam, kedua belak pihak memfasilitasi bazar produk UKM di area parkir Mal Kepri, Kamis-Sabtu (21-23/2). Sebanyak 22 stan Disperindagkop UMKM Karanyar dipakai para pengusaha mandiri menjual produknya. Tak hanya kuliner, namun juga perkakas rumah tangga berbahan kayu hingga jasa dan pendidikan. Beras organik asal Karanganyar sangat diminati. Kepala Disperindag Karanganyar, Waluyo Dwi Basuki mengatakan bazar efektif menjadi media promosi.

"Membawa beras hitam, merah dan putih. Sekitar 10 kilo tiap jenis. Ini habis semua. Enggak banyak membawanya. Karena promosi produk. Pengunjung antusias. Banyak yang meminta nomor kontak produsen beras organik. Kami juga membawa sampel kerajinan kayu Tawangmangu. Sedangkan di stan lain diisi para perantau. Ada yang memiliki yayasan pendidikan di Batam," kata Waluyo.

Pada puncak acara Sabtu malam, pentas wayang kulit semalam suntuk menjadi sajian paling dinanti. Seribuan warga perantau Batam asal Karanganyar memadati lapangan parkir Mal Kepri. Tak cukup menampung penonton di kursi VIP, panitia mempersilakan lainnya menyaksikan secara lesehan maupun berdiri. Berlakon Sumilaking Pedhut ing Amarto, pentas wayang kulit itu dipandu dua dalang kenamaan asal Karanganyar, yakni Ki Anom Dwijokangko dan Ki Cahyo Kuntadi. Antusias para perantau tak surut hingga pentas berpungkas pada Minggu (24/2) dini hari.

Hadir dalam acara itu diantaranya Bupati Karanganyar Juliyatmono, Wabup Rober Christanto, para pimpinan OPD, dan sejumlah anggota DPRD. Mereka disambut para pejabat daerah di Kota Batam. Dua belah pihak kemudian menandatangi kerjasama untuk memudahkan misi perdagangan dan kebudayaan.
Ketua Umum PWKT Kota Batam, Suratno mengatakan sekitar 1.000 perantau bergabung di PWKT Kota Batam. Didasari latar belakang sama, mereka merasa perlu merapatkan barisan.

"Acara ini bertepatan milad ke-10. Pada tiga tahun lalu, wayangan di sini dengan ki dalang Mantep Sudharsono," kata pria yang sudah 25 tahun merantau di Kota Batam ini.

Koordinator Perantau Batam asal Jawa, Muh Suryo Respationo mengatakan terdapat 139 paguyuban di Batam. Mereka dari berbagai kota/kabupaten di Pulau Jawa. Mereka berkegiatan rutin di berbagai bidang seperti perkumpulan arisan, bakti sosial dan sebagainya. (Lim)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: admin_merapi

Tags

Rekomendasi

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB
X