-
SLEMAN (MERAPI) - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Sleman, akan membekali ketrampilan dan keahlian bagi anak usia sekolah dasar hingga sekolah menengah, pelaku usaha industri kerajinan dan PKK terkait kerajinan khas Kabupaten Sleman. Acara pembekalan bertema Continous Improvement of Craft tersebut direncanakan dilaksanakan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman, Rabu (3/10).Ketua Panitia, Rian Hermawan menjelaskan, pembekalan tersebut merupakan acara puncak lomba Sleman Innovative Crafts Award (SICA) 2018 yang telah diluncurkan pada 14 Mei 2018 dan ditutup 25 September 2018.
Peserta yang dilibatkan, siswa SD kelas 4, 5, 6 berjumlah 50 anak akan mengikuti pembekalan ketrampilan atau keahlian dasar. Sedang pelajar SMKN 1 Kalasan sekitar 50 siswa mengikuti pembekalan dasar membuat kerajinan berbahan dasar bambu. Khusus perajin binaan Dekranasda Sleman, akan mengikuti Forum Komunikasi Industri Kerajinan yang mengulas perbaikan yang berkelanjutan terkait ekonomi kreatif. "Konsep perbaikan berkelanjutan di produk makanan akan ditampilkan melalui seni dan praktek demo mengukir buah oleh perwakilan PKK Sleman," katanya kepada wartawan, Senin (1/10).
Malam harinya, lanjut Rian, diumumkan pemenang lomba SICA 2018 yang didukung komunitas industri kreatif Film, Animasi dan Video (FAV), penari, dimas diajeng serta pelaku industri fashion. Peraih juara adalah peserta yang masuk dalam lima besar dari tim penilai dengan masing-masing kategori souvenir kerajinan (craft) dan kemasan salak yang memperebutkan total hadiah Rp 50 juta.
Abdul Kadir, pengurus Dekranasda Sleman menambahkan, hasil karya dari pemenang nantinya akan diserahkan Pemerintah Kabupaten Sleman sebagai pertimbangan serta ditindaklanjuti dalam mengembangkan di Kabupaten Sleman. Diharapkan, kedepan hasil produk kerajinan, olahan makanan maupun produk UKM lain dapat memanfaatkan hasil karya tersebut. "Batik Parijoto Salak kini telah menjadi ciri khas Kabupaten Sleman. Perajin maupun pengusaha jangan membuat batik dengan sistem printing. Tapi model cap atau tulis, sehingga tidak akan merusak harga dipasaran serta menjatuhkan perajin yang tergolong UMKM," tegasnya.
Begitu pula souvenir dan kemasan salak, panitia berharap kedepan mampu mendongkrak ikon Sleman seperti Batik Parijoto Salak. Hasil kerajinan tersebut juga berasal dari buatan tangan, bukan pabrikan.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sleman, Tri Endah Yitnani menyampaikan, Pemkab Sleman akan selalu mendukung kegiatan Dekranasda Sleman. Pasalnya, berbagai agenda kegiatan selalu menempa perajin di wilayah Sleman menjadi pelaku usaha industri kreatif yang mandiri dan tangguh. Sleman, imbuhnya, membutuhkan kerajinan khas yang dapat merepresentasikan kekayaan budaya, seni, alam dan kehidupan masyarakat berolah kreativitas. Kerajinan khas Sleman kedepan menjadi elemen penting pelengkap perjalanan atau pengalaman berwisata bagi pengunjung. Produk kerajinan sebagai cinderamata dan kemasan salak khas Sleman akan menjadi sarana promosi wisatawan ingat kembali dan ingin berkunjung ke Sleman. (Awn)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.
Editor: admin_merapi