-
Ilustrasi imunisasi
SUKOHARJO (MERAPI) - Sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) dilibatkan dalam persiapan pelaksanaan imunisasi Measles Rubella (MR) atau Campak dan Rubella. Hal itu dimaksudkan agar angka capaian keikutsertaan masyarakat tinggi. Salah satu yang dilibatkan yakni Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sukoharjo yang membidangi sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sukoharjo Darno, Selasa (4/9) mengatakan, keterlibatan dilakukan karena banyak anak yang jadi sasaran mendapatkan imunisasi MR berstatus siswa atau pelajar sekolah. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sukoharjo ikut bertanggungjawab penuh membantu program pemerintah dengan memfasilitasi pelaksanaan imunisasi dengan menyediakan tempat pelaksanaan menggunakan gedung sekolah.
Sekolah nantinya akan diminta membantu dengan menyediakan tempat baik ruang kelas, aula atau bangunan lainnya untuk melaksnakan imunisasi MR. Sedangkan dari sisi petugas dan vaksin sudah disediakan dari OPD lainnya yakni Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK).
"Pada pelaksanaan imunisasi MR tahun lalu sekolah juga dilibatkan dan tahun ini sepertinya sama. Kami masih menunggu jadwal resmi saja sekarang dan koordinasi lanjutan. Sekolah sudah kami persiapkan," ujar Darno.
Pihak sekolah juga diminta bersiap dengan membantu melaksanakan sosialisasi kepada siswa dan orang tuanya. Hal itu dimaksudkan sebagai informasinakan adanya pelaksanaan imunisasi MR.
"Termasuk juga sekolah bersiap mengantisipasi apabila ada kendala dalam pelaksanaan imunisasi MR. Semisal ada penolakan dari siswa maka segera laporkan ke dinas atau OPD terkait," lanjutnya.
Sekolah yang nantinya akan dilibatkan menyesuaikan dengan kebutuhan pelaksanaan imunisasi MR. Sekolah tersebut mulai dari tingkat TK, SD dan SMP. Sedangkan SMA dan SMK juga akan dilibatkan dengan meminta izin ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.
Darno mengatakan, anak atau siswa yang jadi sasaran mendapatkan imunisasi MR diserahkan ke DKK Sukoharjo. Data dipakai sebagai acuan terhadap anak untuk menerima imunisasi.
"Soal tempat pelaksanaan itu fleksibel saja. Dari kami membantu menyediakan tempat di sekolah. Kalau memang tidak maka bisa ditempat lain yang dituju," lanjutnya.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sukoharjo berharap semua anak atau siswa yang jadi sasaran mendapatkan imunisasi MR bisa menerima. Artinya tidak ada penolakan dan kegiatan bisa terlaksana penuh.
Plt Kepala DKK Sukoharjo Yunia Wahdiyati mengatakan, sudah ada informasi awal dari pemerintah pusat terkait rencana pelaksanaan imunisasi MR disemua daerah. Meski begitu sampai sekarang belum diketahui pasti waktu kapan pelaksanaanya.
DKK Sukoharjo melakukan persiapan sebelum pelaksanaan imunisasi MR dengan sosialisasi ke masyarakat. Langkah tersebut merupakan bentuk pendekatan petugas pada kelompok sasaran sebab masih ditemukan adanya penolakan.
Penolakan tersebut diketahui dari hasil kerja petugas yang terjun melakukan sosialisasi ke masyarakat. Selain itu penolakan juga ditemukan petugas pada saat pelaksanaan imunisasi MR tahun lalu.
"Dari pemerintah sudah menginstruksikan agar dilakukan pendekatan pada lapisan masyarakat yang menolak mendapatkan imunisasi MR dan itu sudah kami lakukan," ujar Yunia.
Penolakan dari lapisan masyarakat mendapatkan imunisasi MR lebih didasari atas alasan faktor keagamaan. Berkaitan dengan hal tersebut DKK Sukoharjo menyampaikan materi berkaitan dengan bidang kesehatan. Sedangkan soal keagamaan dibantu dari tokoh agama dan ulama dengan memberikan sosialisasi.
Wilayah dimana ada lapisan masyarakat yang menolak mendapatkan imunisasi MR sedang dipetakan petugas. Nantinya wilayah tersebut akan jadi sasaran utama petugas tidak hanya memberikan sosialisasi namun juga menyediakan stok cukup imunisasi MR.
"Jadwal pelaksanaan imunisasi MR kami belum tahu dan sekarang sedang dikebut untuk mengedukasi. Jadi pada saat pelaksanaan masyarakat sudah siap. Kalaupun ada yang menolak kami tetap sediakan imunisasi MR karena sudah disediakan pemerintah pusat," lanjutnya. (Mam)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.
Editor: admin_merapi