PELATIHAN HIDROPONIK - Tingkatkan Kualitas Hidup Kaum Difabel

photo author
- Minggu, 2 September 2018 | 06:47 WIB

-
SLEMAN (MERAPI)  - Sebanyak 30 orang penyandang disabilitas di wilayah Kabupaten Sleman ikut pelatihan hidroponik di Kantor Balai Besar Latihan Masyarakat Yogyakarta (BBLM) mulai 25-31 Agustus 2018. Mereka terdiri dari 16 orang perempuan dan 14 orang laki-laki masing-masing tuna rungu dan tuna wicara 5 orang dan tuna daksa 25 orang. Kepala BBLM Yogyakarta, Erlin Chaerlinatun menyampaikan, tujuan dari kegiatan pelatihan hidroponik ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan dan pengetahuan serta keterampilan kepada masyarakat penyandang disabilitas. “Pelatihan hidroponik ini untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat penyandang disabilitas. Selama ini mereka diketahui sulit mendapatkan pekerjaan di bidang formal karena kalah bersaing dengan pencari kerja pada umumnya,” kata Erlin di Aula Arjuna BBLM, Jumat (31/8). Dijelaskan, pelatihan tersebut kerjasama Dinas Sosial Kabupaten Sleman merupakan kegiatan yang baru pertama kali dilaksanakan Kemendes PDTT dalam hal ini BBLM Yogyakarta. Pelatihan tersebut diprogramkan sebanyak 56 jam pelajaran yang diadakan di dalam kelas dan di luar kelas. Kunjungan lapangan dilaksanakan di Rumah Hidro Dusun Kratuan, Purwobinangun, Pakem serta berkunjung ke demplot Karang Kadempel Cangkringan. Pada kesempatan tersebut, Bupati Sleman Sri Purnomo menyampaikan apreasinya terkait penyelenggaraan pelatihan bagi masyarakat penyandang disabilitas yang berada di Kabupaten Sleman. Pemerintah Kabupaten Sleman siap mendukung kegiatan yang dinilai bermanfaat dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat penyandang disabilitas tersebut. Ditambahkan, Pemkab Sleman siap membantu terkait pemasaran maupun penyaluran produksi yang dihasilkan oleh para peserta pelatihan hidroponik. Oleh karena itu, Sri Purnomo berharap para peserta yang telah mengikuti pelatihan hidroponik tersebut agar mengaplikasikan hasil pelatihan tersebut. “Kami siap membantu memasarkan. Ada beberapa media yang bisa kita gunakan untuk menjual produksi yang dihasilkan oleh para peserta. Seperti beberapa rumah makan yang ada di Sleman teritama yang membutuhkan sayuran segar. Tetapi yang paling penting dipraktekan dulu di rumah. Baru setelah itu membicarakan pemasaran,” pinta Sri Purnomo. (Awn)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: admin_merapi

Tags

Rekomendasi

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB
X