-
Sesi kajian biasa dilanjutkan pemaparan testimoni bersedekah ala SJB. RASA kebersamaan masyarakat cukup kuat. Terbukti gerakan-gerakan sosial berbagai kepedulian banyak bermunculan. Gerakan itu tidak hanya membantu masyarakat yang membutuhkan. Namun juga memperkuat rasa persatuan masyarakat. Sepeti halnya komunitas Sedekah Jumat Berjamaah (SJB). “Kami terbentuk karena sedekah berjamaah itu memperkuat persatuan dibandingkan hanya sendiri. Artinya juga bisa saling bersinergi,” kata pendiri SJB, Hj Siti Juriah TP SE atau dikenal Bunda Jujuk belum lama ini. SBJ yang berdiri di Ungaran sejak 22 Juni 2013, silam rutin menggelar pertemuan setiap Jumat. Seperti halnya, baru-baru ini, SJB menggelar pertemuan dan kajian Islam di salah satu rumah anggota SJB kawasan Griya Mahkota Sleman. Pada kesempatan tersebut juga berbagi kepedulian, seperti mengumpulkan sedekah bersama-sama, misalnya wujud dana, barang dan makanan. “Sudah menjadi komitmen komunitas kami, Jumat merupakan hari mubarok secara bersama-sama berbagi kepedulian,” tutur Bunda Jujuk. Sedekah antara lain disalurkan ke lapas atau rutan dan tempat rehabilitasi sosial seperti panti jompo, anak-anak terlantar, orang gila, pengemis ataupun gelandangan dan anak-anak cacat. Selain itu sedekah dengan berbagi ilmu seperti memberi motivasi spiritual berupa kajian dan dakwah. Saat sesi konseling, sebagian anggota mengaku terjerat hutang yang mengandung unsur riba. Jika tak dapat diatasi dengan ilmu dunia, disarankan untuk bisa melunasi hutang dengan ilmu langit, yakni ilmu yang sudah diberikan Allah SWT lewat Alquran. Langkah pertama, yakni pertaubatan (berhenti berhutang dan tak lagi membayar ribanya). Lalu istighfar, memperbanyak amalan saleh serta bersedekah istimewa. “Selanjutnya memperbanyak amalan tujuh pilar Sunah Rasul, yaitu salat berjamaah, membaca Alquran, tahajud, duha, puasa sunah, zikir dan berdoa maupun bersedekah,” jelas Bunda Jujuk yang pernah mempunyai hutang 4 M dan akhirnya bisa lunas. (Yan)
