Kelola Sampah Dengan Reaktor Cacing

photo author
- Jumat, 20 Juli 2018 | 07:07 WIB

-
MERAPI-SULISTYANTO
Reaktor cacing dapat dibuat dari bahan bambu. SAMPAH organik terutama dari dedaunan dan rumput dapat diolah menjadi pupuk, bahkan cacing tanah. Salah satu piranti untuk mengolahnya, yakni reaktor cacing yang telah dibuktikan Puji Heru Sulistiyono asal Berbah Sleman. Inovasi teknologi vertikal kultur beternak cacing dan pengolahan sampah ini bahkan telah ditularkan ke berbagai pihak. Wajar jika Puji pernah mendapat anugerah Iptek untuk masyarakat dari Gubernur DIY kategori kelompok masyarakat (2015). Pada 2017 mendapat anugerah serupa, namun pada kategori sistem inovasi daerah. Sedangkan tahun ini, Puji mendapatkan Kalpataru dalam kategori perintis lingkungan. Beberapa penghargaan ini kian menyemangati dalam memasyarakatkan reaktor cacing kepada masayarakat luas. Menurutnya, pihak CSR Pertamina Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Rewulu pun memberikan apresiasi. Sementara telah terpasang tiga unit reaktor cacing di kompleks TBBM Rewulu, jika berhasil akan dikembangkan ke masyarakat sekitar maupun kelompok-kelompok di masyarakat binaan Pertamina Rewulu. Reaktor cacing cukup menggunakan bahan bambu-bambu, tinggi bisa 150 cm dan diameter 50 cm. Sampah-sampah rutin dimasukkan ke reaktor, sehari dua tahap untuk diinjak-injak serta disiram air. “Dari reaktor cacing ini akan didapatkan pupuk organik yang cocok untuk memupuk aneka jenis tanaman. Bahkan bisa menghasilkan cacing tanah, antara lain digunakan sebagai pakan ikan, unggas ataupun memancing. Bahan pembuatan reaktor cacing selain menggunakan bambu, bisa juga menggunakan ban-ban bekas maupun besi atau logam,” jelas Puji saat mengecek reaktor cacing di TBBM Rewulu, Kamis (19/7). Sementara itu CSR Officer Pertamina TBBM Rewulu, Zukhruf Arifin mengungkapkan, pemasangan reaktor cacing di TBBM setempat bagian dari kepedulian pada lingkungan. Jika berhasil, akan segera diaplikasikan ke masyarakat sekitar terutama kelompok-kelompok di masyarakat binaan CSR TBBM Rewulu. Apalagi pihaknya sudah membina 14 kelompok pengolahan sampah. “Langkah kami ini semoga dapat ditiru perusahaan-perusahaan lain dalam menerapkan reaktor cacing, sebab TBBM Rewulu termasuk perusahaan pertama kali yang menerapkan teknologi ini,” tegasnya. (Yan)  

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: admin_merapi

Tags

Rekomendasi

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB
X