-
Ikhwan dan stok tempe mendoan mentah. ANEKA makanan berbahan kedelai cukup mudah ditemukan, satu di antaranya tempe mendoan. Selain mempunyai kandungan gizi tinggi seperti protein, vitamin dan mineral, tempe mendoan juga digemari berbagai kalangan dengan cita rasa gurih serta renyah. Wajar jika akhirnya bermunculan wira usaha yang mantap menggeluti usaha seputar mendoan. Sebagian lebih memilih pada pembuatannya, memasarkan masih mentah maupun menjual mendoan sudah matang. Bisa juga mulai dari membuat sendiri sampai menyediakan siap dikonsumsi, seperti yang dijalani warga Banyurejo Tempel Sleman, Susi Harini. Ia pun bisa menikmati ‘gurihnya’ menerjuni usaha bidang ini. “Sudah sejak sekitar tiga tahun lalu, kami menggeluti usaha pembuatan tempe mendoan sekaligus dengan bumbu-bumbunya. Selain menyediakan masih mentah, biasa juga menerima pesanan sudah matang seperti untuk acara syukuran pernikahan, reuni, rapat maupun acara-acara keluarga,” ungkap Susi, kemarin. Anggota dari Asosiasi Pengusaha Minuman dan Makanan (Aspika) Sleman ini menambahkan, ide membuat tempe mendoan antara lain sering bertemu dengan pemilik usaha mendoan asal Banyumas yang ada di Yogya. Sebagian mengeluh ketika harus mendatangkan mendoan dari Banyumas, lalu banyak diskusi dan ia siap membuatkan tempe mendoan dengan dibungkus daun. Setiap bungkusnya berisi tiga lembar tempe mendoan. Harga konsumen ada yang Rp 3.000 perlembar dan Rp 5.000 perlembar, yakni dipengaruhi ukuran mendoan perlembar. Jika pesanan sudah digoreng atau matang saat ini antara Rp 1.000 sampai Rp 1.500 perpotong mendoan. Saat ada even pameran aneka produk ataupun kuliner, ia biasa juga menyediakan mendoan masih mentah maupun sudah dimasak. Sementara itu, Ikhwan Fatoni yang tinggal di kawasan Kwarasan Nogotirto pun menjual mendoan masih mentah maupun sudah matang. Hanya saja mendoan, belum membuat sendiri, namun setoran dari temannya asal Kebumen. Pengiriman terutama lewat travel. Satu bungkus berisi dua lembar tempe mendoan, jika masih mentah rata-rata dijual Rp 2.000 perbungkus. “Penjualan matangnya biasa saya lakukan ketika ada even-even, setiap Ramadan saya membuka lapak di pasar sore seperti di Jogoriyan, Nitikan Yogya dan Krapyak Sewon,” ungkap Ikhwan. Lembaran-lembaran tempe mendoan dalam bungkus ukuran 9 x 14 cm, sebutnya, ketika ingin digoreng tak perlu dipotong-potong lagi. Tepung terigunya menggunakan yang kualitas bagus, sehingga cita rasa mendoan akan lebih mantap. Meski sudah dingin, jika kualitas tepungnya bagus, akan terasa enak dan nikmat disantap kapan saja. Tempe mendoan ini jika disimpan di kulkas bisa awet antara tiga sampai empat hari. (Yan)