-
Sri Sultan HB X meninjau karya dalam pameran seni kriya Undagi #2 di Taman Budaya Yogyakarta, Rabu (9/5) malam. (MERAPI-SWADESTA ARIA WASESA)
GONDOMANAN (MERAPI) - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X membuka pameran besar seni kriya Undagi #2 di Taman Budaya Yogyakarta, Rabu (9/5) malam. Usai memotong pita tanda dibukanya pameran yang menyajikan karya dari 84 kriyawan itu, Sultan bersama pengunjung diajak melihat karya ditemani Direktur Jendral Kebudayaan Kemendikbud RI, Hilmar Farid dan tim kurator.
Sultan pun tak bisa menyembunyikan kekaguman terhadap puluhan karya kriyawan Sumatera, Jawa dan Bali tersebut.
"Saya menangkap kesan bahwa ungkapan gambar dengan bentuk penuh simbol budaya punya perenungan mendalam. Semoga bisa menjadi media pengantar peradaban Yogya istimewa yang sejahtera," kata Sultan.
Pameran kriya yang digelar hingga 13 Mei 2018 ini juga mengundang Sultan membeberkan makna di balik kekriyaan secara filosofis. Bagi Sultan, Undagi adalah sebutan bagi arsitek tradisional masa silam. Keterbiasaan sebelum menekuni tradisi yang bertaraf Empu Kriya haruslah melakukan proses penyucian diri lahir batin.
Syarat itu wajib dijalani agar dalam proses perancangan dan penciptaannya selaras dengan alam tradisi dan religi. Penjelasan Sultan itu lantas membuat para pengunjung terkagum.
Adapun pameran kedua ini jauh berbeda dari edisi pertama tahun lalu. Kurator pameran, Arif Suharso membeberkan karya yang disajikan merupakan kriya baru yang unik dan kreatif. Ini lebih mengutamakan pembaharuan ide penggalian budaya bangsa, materi, teknik dan finishingnya.
Bertajuk "Inspirasi Budaya Nusantara", karya dalam pameran menggunakan media kayu, batik, keramik, hingga logam. (Des)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.
Editor: admin_merapi