HARIANMERAPI.COM - Bupati Pati H Haryanto mengajak semua elemen masyarakat untuk menjalin paseduluran selawase.
"Saya sudah melaksanakan tugas secara maksimal sebagai bupati Pati selama 10 tahun. Tentu saja ada kelebihan, dan sekaligus kekurangan," ujarnya saat ditemui pada acara kirab budaya yang berlangsung di Alun-alun Juwana, Minggu (21/8/2022).
"Saya pingin mengajak seduluran selawase (persaudaraan selamanya) teman-teman semua," ucap Haryanto menahan perasaan haru.
Sebagaimana diberitakan, pasangan bupati Pati Haryanto dan wakilnya, Saiful Arifin akan mengakhiri jabatannya, pada Senin (22/8).
Berdasar SK Mendagri Tito Charnavian, nomer 131.33-5517 tertanggal 12 Agustus 2022, ditetapkan Henggar Budi Anggoro (kepala Dinas Perhubungan Propinsi Jateng) sebagai penjabat hingga pelantikan bupati Pati definif 2024 mendatang.
"Pelantikan Henggar Budi Anggoro (HBA) sebagai Pj bupati Pati, dijadwalkan akan berlangsung di kantor Gubernur Jateng di Semarang, Senin (22/8) malam," kata ketua DPRD Pati, H Ali Badrudin, SE.
Baca Juga: Pelaku penyekapan siswi SMP yang dijadikan budak seks hingga hamil berhasil diringkus Polres Pati
Sementara itu, sejumlah pengamat politik di Pati menilai, munculnya dan penetapan HBA sebagai Pj bupati, merupakan kekalahan hatrick DPRD Pati.
"Sebelumnya, dewan (legislatif) kalah saat pengusungan pemilihan jabatan sekretaris daerah. Serta pada rencana pengusulan hak angket yang batal, ketika kisruh pemilihan perangkat desa. Dan pada penjaringan calon Pj, dewan mengusulkan 3 nama," kata Fatkurchman SH MH.
Menurut pengamat politik asal Kayen ini, lembaga DPRD Pati terkesan seperti macan ompong, yang tidak mempunyai visi.
"DPRD sebagai lembaga politik, maka sebelum mengusulkan calon penjabat didaerahnya, tentu saja harus melalui penjaringan, sehingga bisa memunculkan calon terbaik guna memimpin daerah," ujarnya.
Baca Juga: Rektor Unila Dicokok KPK, Akademisi : Seleksi Mandiri harus diperbaiki secar transparan
"Semua mekanisme yang diatur undang-undang, seolah diabaikan pihak dewan" tambahnya.