SALATIGA, harianmerapi.com - Dua mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga menjadi duta Generasi Berencana (GenRe) Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Salatiga.
Keduanya adalah Juliette Heuvel Harlapan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi (FISKOM) juara pertama putri dan Christian Wolter William Tambani mahasiswa Fakultas Interdisiplin (FID) yang meraih juara pertama putra.
Duta GenRe adalah ajang yang bergerak dibawah naungan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan diselenggarakan rutin setiap tahunnya.
Baca Juga: Piala AFF U-16, tim nasional Australia pulang lebih awal
Kegiatan ini mempertemukan remaja yang tergabung dalam Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja dan memilih figur remaja berusia 16-22 tahun melalui seleksi yang ketat.
Duta GenRe yang terpilih akan menjadi role model dan spokesperson Perwakilan Salatiga dalam meningkatkan pemahaman mengenai kesehatan remaja, kependudukan, delapan substansi generasi berencana, dan lain sebagainya.
Menurut Juliette dari rilis humas UKSW Salatiga, mengungkapkan lomba Duta GenRe mempersiapkan anak-anak muda sebagai motivator dan figur teladan dengan peran memberikan wawasan kepada generasi muda lainnya tentang kesehatan reproduksi, serta menciptakan remaja bebas narkoba dan HIV/AIDS.
“Aku prihatin melihat banyak remaja menikah usia dini, bahkan banyak diantaranya hanya memiliki pengetahuan yang minim tentang seks education. Remaja-remaja ini tidak memikirkan dampak ke depan,” katanya, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/8/2022).
Baca Juga: Komnas HAM : Pengungkapan kasus kematian Brigadir J makin terang benderang
Dari pemilihan Duta GenRe ini, menurutnya banyak hal baru dari wawasan baru mengenai program-program BKKBN terhadap remaja, dan bagaimana menyampaikan kampanye kepada remaja yang tentunya mengasah public speaking.
Semetara duta GenRe putra, Christian mengatakan dirinya ingin memberikan kontribusi untuk sesama dan lingkungan dengan mewujudkan generasi muda pembawa perubahan yang kompetitif dan memiliki perencanaan kehidupan.
“Setelah ini, aku akan lebih mempersiapkan diri untuk belajar mengenai perencanaan-perencanaan yang bisa dikampanyekan kepada para remaja, belajar public speaking menggunakan Bahasa Inggris, juga mengasah bakat minat dalam hal fotografi dan desain grafis,” ungkap Christian.*