TEMANGGUNG, harianmerapi.com - Ritual untuk kemakmuran dan mengusir virus korona digelar petani tembakau di lereng Gunung Sumbing di Desa Legoksari Kecamatan Tlogomulyo Temanggung , Rabu (13/7/2022).
Ribuan warga tumpah ruah untuk mengikuti ritual yang dipusatkan di sumber mata air Kali Ringin yang ada di ujung pemukiman.
Ritual dipimpin oleh tokoh agama setempat, dan diikuti oleh sejumlah pejabat di Pemerintah Desa Legoksari, Kecamatan Tlogomulyo dan Pemerintah Kabupaten Temanggung. Bupati Temanggung Al Khadziq turut datang dan mengikuti tradisi tersebut.
Baca Juga: Nasabah BKK Pringsurat Geruduk Kantor Bupati Temanggung, Tagih Janji Pencairan Dana
Prosesi dimulai dari pelepasan dua gunungan yang tersusun dari hasil bumi, tumpeng nasi bucu berikut ingkung ayam jantan untuk dikirab keliling desa. Kirab diiringi kelompok kesenian seperti kuda lumping, Lengger, Angklungan, Bangilun, Kubro siswa dan drumband.
Kirab dimulai dari sekitar balai desa dan berakhir di sumber mata air Kali Ringin. Usai berdoa tumpeng dan gunungan dibagikan kepada masyarakat. Properti dari kelompok kesenian pun dicuci di sumber mata air tersebut, sementara sejumlah anggota kelompok kesenian juga membasuk muka dan kaki. Namun tidak jarang yang mandi.
Tokoh adat Desa Legoksari Mbah Gajul mengatakan ritual sebagai permohonan pada Allah SWT atas segala nikmat hidup yang diberikan. Baik materi, ketenangan hidup dan kesehatan.
Baca Juga: CCTV di Pos Penjagaan Dekat Rumah Kadiv Propam Polri, Diganti pada Sabtu
"Warga juga berdoa untuk peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan, dan lemahnya virus korona di nusantara," kata dia.
Dia mengatakan Pandemi Covid-19 di Indonesia masih berlangsung dan virus korona masih ada di sekitar sehingga warga yang terpapar masih saja ada kendati jumlahnya tidak lagi banyak.
"Sebelumnya banyak warga termasuk petani yang terpapar virus korona, kini telah berkurang dan tidak lagi terpapar karena telah pula vaksin," kata dia.
Harapan dengan sehatnya petani dan semakin kebal pada virus korona dalam beraktivitas keseharian semakin giat untuk produktif. Perekonomian di masyarakat juga meningkat yang mampu meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan.
Baca Juga: Mas Gucil berhenti jadi tukang becak setelah mendapat pengalaman horor mengantar wanita misterius
Seorang warga Bari mengatakan menjadi tradisi warga untuk menggelar ritual Merti dusun Grebek Besar, karena digelar pada bulan Dzulhijah atau besar dalam penanggalan Jawa. "Kami berdoa, tahun ini kami berdoa peningkatan kemakmuran, pandemi segera berakhir dan aktivitas perekonomian pulih," kata dia.
Sejumlah gelaran tradisi juga ada di desa tersebut seperti wayang kulit, lenggeran, bangilun dan Jathilan. Yang mampu menggerakkan perekonomian dimasyarakat.