Tarif Masuk Candi Borobudur, Sandiaga Uno : Kenaikan Tarif akan Berpihak Kepada Rakyat

photo author
- Senin, 13 Juni 2022 | 21:50 WIB
Candi Borobudur.  (ANTARA/HO-PT TWC Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko/pri)
Candi Borobudur. (ANTARA/HO-PT TWC Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko/pri)

JAKARTA, harianmerapi.com - Pemerintah memang sudah membatalkan rencana kenaikan tarif naik ke stupa Candi Borobudur, karena banyak ditentang masyarakat.

Harga tiket sebesar Rp750 ribu untuk bisa naik ke stupa candi memang dinilai memberatkan masyarakat, untuk kondisi saat ini.

Oleh karena itu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyatakan keputusan penentuan tiket naik ke stupa Candi Borobudur akan berpihak kepada rakyat.

Baca Juga: Berencana Fokuskan Shin Tae-yong Melatih Timnas U-20, PSSI Pertimbangkan Masukan dari Warganet

Sandi menuturkan kenaikan tarif tersebut didasari pertimbangan menjaga kelestarian peninggalan bersejarah tersebut.

“Kami tidak ingin tidak berempati kepada rakyat yang sekarang membutuhkan tambahan penghasilan,” kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam jumpa pers mingguan yang dipantau secara virtual, Jakarta, Senin (13/6/2022).

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) disebut sedang menyiapkan berbagai langkah bersama dengan pihak-pihak terkait seperti dunia usaha untuk menciptakan travel pattern (pola-pola perjalanan) yang membuat wisatawan dapat berkunjung dari destinasi ke destinasi lain di sekitar kawasan Borobudur dalam satu paket wisata.

Baca Juga: Kasus Khilafatul Muslimin, Hampir 30 Sekolah Terafiliasi

Di antaranya mengundang investasi di bidang augmented reality dan virtual reality yang diterapkan dalam museum tiga dimensi (3D) guna memberikan kesempatan kepada masyarakat merasakan sensasi membaca relief-relief Candi Borobudur secara maya dari pelataran destinasi wisata tersebut.

“Ini sangat mengandung kearifan lokal yang dimiliki oleh bangsa kita,” ucap Menparekraf Sandiaga Uno.

Pihaknya juga telah meresmikan kendaraan listrik ramah lingkungan beserta stasiun kendaraan itu di kawasan Borobudur dalam rangka mewujudkan ekowisata di Indonesia.

Baca Juga: Cerita Horor Hantu Perempuan Penghuni Rumah Kosong yang Suka Mengganggu Perjaka di Malam Hari

Kemudian, 24 desa wisata dan 20 Balai Ekonomi Desa (Balkondes) di sekitar Borobudur turut dikembangkan dengan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada pengelola desa wisata serta Balkondes agar para pelancong dapat merasakan sensasi tinggal di desa wisata.

Lebih lanjut Sandiaga meminta masyarakat yakin kepada pemerintah bahwa penentuan harga tiket dipertimbangkan atas dasar menjaga masa depan Candi Borobudur.

“Kita perlu sama-sama bergandengan tangan. Jangan saling menyalahkan, jangan saling mencaci maki apapun, apalagi menuduh bahwa ini adalah dalam rangka komersialisasi,” ujar Menparekraf Sandiaga Uno.*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X