Pada masa inisiasi ini, Fablab akan fokus pada pengembangan prototype untuk Smart Agriculture, Goat Milk dan Wood Pellet.
Baca Juga: Di Tengah Tur Konser Mendung Tanpo Udan, Kukuh Prasetya Kudamai Mampir Jogja Minta Doa Restu Sesepuh
"Pada saat ini UGM fokus pada tiga tema utama yakni pertanian, peternakan dan kehutanan karena kami sadar bahwa sebagian besar masyarakat Kulon Progo menggantungkan hidupnya pada ketiga sektor tersebut," imbuhnya.
Dengan pendekatan open innovation, ide atau solusi diharapkan tidak hanya datang dari perguruan tinggi, tetapi juga bisa hadir dari petani dan dunia usaha.
Oleh sebab itu, dalam Ideathon ini, peserta yang terlibat tidak hanya datang dari mahasiswa tetapi juga siswa SMK Pertanian Nanggulan, kelompok tani dan juga industri dan start up.
Baca Juga: Mau Dijadikan Anak Buah Kuntilanak 5: Didatangi Kakek yang Sudah Meninggal, Minta Ana Pulang
"Program ini juga didukung proyek JICA, pinjaman lunak dari Jepang," ujar Prof Djagal.
Kepala Bappeda Kulonprogo, Triyono berharap, Fablab dapat membangkitkan perekonomian Kulon Progo karena permasalahan yang dihadapi akan dapat diselesaikan secara efektif dan efisien.
Sarana ini bahkan diyakini dapat menarik perhatian generasi muda untuk bekerja di bidang pertanian.
Baca Juga: Kurir Bawa Sabu-sabu 13,6 Kilogram Ditangkap Satgas Pamtas
"Sekarang bertani tidak harus berpanas-panasan dan kotor-kotor di sawah tetapi bisa sambil rebahan di rumah menggunakan teknologi internet. Hasil produknya bisa dipasarkan di daerah sendiri, daerah lain bahkan diekspor ke luar negeri," katanya
Pendirian sarana Fablab disambut baik oleh para petani di Kulon Progo. Mereka berharap, dengan adanya Fablab masalah yang mereka hadapi di lahan dapat teratasi.
"Dulu kalau ada masalah di ladang, saya bingung mau ke mana. Tapi sekarang saya bisa mencari solusi di Fablab ini," ujar Ketua Kelompok Tani Sido Dadi, Ngatimin. *