Presiden Jokowi Didorong Evaluasi Kinerja Menteri yang Tidak Maksimal, Begini Penilaian Pengamat

photo author
- Kamis, 19 Mei 2022 | 11:45 WIB
Presiden Joko Widodo memberikan sejumlah arahan dalam Sidang Kabinet Paripurna yang digelar pada Senin, (9/5/2022), di Istana Negara, Jakarta.  (ANTARA/HO-BPMI Setpres-Muchlis Jr)
Presiden Joko Widodo memberikan sejumlah arahan dalam Sidang Kabinet Paripurna yang digelar pada Senin, (9/5/2022), di Istana Negara, Jakarta. (ANTARA/HO-BPMI Setpres-Muchlis Jr)



JAKARTA, harianmerapi.com - Presiden Jokowi didorong untuk melakukan evaluasi kabinetnya.


Hal ini disampaikan Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Iman yang berharap Presiden Joko Widodo perlu melakukan evaluasi kinerja para menteri yang kerjanya kurang maksimal.

"Presiden Jokowi perlu melakukan evaluasi terhadap menteri yang kinerjanya kurang maksimal," kata dia dalam keterangan di Jakarta, Kamis (19/5/2022).

Baca Juga: 4 Strategi Hadapi Fase Baru Pandemi Covid-19 di Indonesia

Dia menyarankan hal tersebut agar pemerintahan bisa tetap berjalan maksimal hingga akhir kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

 

Hasil survei kepercayaan publik terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo menurun menjadi 58,1 persen berdasarkan survei terbaru Indikator Politik Indonesia. Arif menilai sudah sewajarnya Presiden Jokowi mengevaluasi kinerja menteri

“Presiden Jokowi seyogyanya melakukan evaluasi. Sehingga pos kementerian dapat maksimal, terutama yang menyangkut hajat hidup orang banyak," kata dia.

Baca Juga: Pelari Indonesia Odekta Naibaho Raih Emas, Tangis Pecah di Arena SEA Games Vietnam

Sebelumnya, Lembaga Survei Indikator Politik merilis hasil survei terkait kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo. Hasilnya kepuasan terhadap Presiden Jokowi kembali turun menjadi 58,1 persen.

"Kepuasan terhadap Presiden Jokowi kembali menurun menjadi 58,1 persen," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi.


Burhanuddin menyebutkan penurunan kepuasan terhadap kinerja Jokowi, disebabkan harga kebutuhan pokok yang melonjak, terutama minyak goreng.

Baca Juga: 2 Gudang Pabrik di Kabupaten Bandung Terbakar, Terdengar Ledakan Keras, Begini Kondisinya

"Secara umum, penurunan approval Presiden Jokowi kali ini disebabkan oleh kesenjangan (gap) antara ekspektasi kebijakan dengan realitas di lapangan terkait penanganan minyak goreng," kata dia.

Diketahui, angka kepuasan tersebut menurun dibanding survei sebelumnya pada 20-25 April 2022, dengan persentase kepuasan 59 persen.

Survei ini digelar pada 5-20 Mei 2022 dengan 1.228 responden, sampel diambil secara acak melalui telepon seluler. Margin of error survei 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 92 persen.*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X