Tak Ingin Kecolongan, BMKG Terapkan Preventive Maintenance Sistem Peringatan Dini Bencana Alam

photo author
- Rabu, 18 Mei 2022 | 07:00 WIB
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati dalam acara Koordinasi dan Evaluasi Tahap I Pemeliharaan Mandiri Jaringan Seismograf Ina-TEWS di Jogja, Senin (16/5/2022).  (ANTARA/HO-BMKG)
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati dalam acara Koordinasi dan Evaluasi Tahap I Pemeliharaan Mandiri Jaringan Seismograf Ina-TEWS di Jogja, Senin (16/5/2022). (ANTARA/HO-BMKG)

JOGJA, harianmerapi.com - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengatakan BMKG menerapkan paradigma Preventive Maintenance dalam menjaga kualitas produk data dan informasi meteorologi, klimatologi, dan geofisika.

Langkah ini dilakukan karena BMKG tidak ingin “kecolongan” dengan kejadian bencana alam.

“Tidak hanya penambahan instrumen alat saja, namun pemeliharaan seluruh peralatan operasional juga menjadi prioritas utama BMKG, terutama yang berkaitan dengan sistem peringatan dini,” ujar Dwikorita dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Selasa (17/5/2022), seperti dilansir dari Antara.

Baca Juga: Indonesia Vs Thailand di Semifinal SEA Games 2021: Saddil Ramdani Berpotensi Starter, Asnawi Dipastikan Absen

Dalam acara Koordinasi dan Evaluasi Tahap I Pemeliharaan Mandiri Jaringan Seismograf Ina-TEWS di Jogja, Senin (16/5), Dwikorita menekankan, perawatan, pengecekan, kalibrasi harus terus dilakukan secara berkala untuk mencegah terjadinya kerusakan dan memastikan peralatan berfungsi dengan prima, mengingat operasional BMKG sangat bergantung pada alat.

Dwikorita menyebut paradigma tersebut untuk memastikan bahwa produk data dan informasi yang dihasilkan BMKG tidak hanya cepat, namun juga tepat dan akurat.

BMKG sendiri, kata dia, bertekad menjadi institusi kelas dunia pada tahun 2024. Target tersebut merupakan upaya BMKG menyikapi cepatnya perubahan yang terjadi di dunia dan menghadapi persaingan global. Apalagi fenomena cuaca, iklim, dan tektonik seperti kegempaan dan tsunami makin kompleks dan meningkat frekuensi kejadiannya.

Baca Juga: Kasus Ekspor CPO, Kejagung Tetapkan Lin Che Wei Jadi Tersangka

Dwikorita mengatakan, agar mampu terus bertahan dalam menghadapi dinamika dan anomali berbagai fenomena tersebut, sekaligus memenangi persaingan global, BMKG harus terus berupaya keras meningkatkan kemampuan belajar, beradaptasi dengan perubahan lingkungan, membangun kompetensi, dan menguatkan daya berkompetisi, serta terus bersemangat untuk membangun sinergi, koneksitas, dan kolaborasi dengan seluruh pihak terkait.

Tidak berhenti di situ, kata dia, BMKG juga terus berbenah dengan berupaya meningkatkan kapasitas teknologi untuk prediksi cuaca, perubahan iklim, pemanasan global, kebakaran hutan serta analisis gempabumi & tsunami.

Baca Juga: Liverpool Gebuk Southampton 1-2, Juara Liga Premier Inggris Ditentukan Hingga Pekan Terakhir

Hal ini penting, mengingat data meteorologi, klimatologi, dan geofisika (MKG) yang dikeluarkan BMKG sangat diperlukan oleh berbagai stakeholders, sehingga kapasitas teknologi MKG harus terus ditingkatkan guna meningkatkan kecepatan, ketepatan, dan akurasi data atau informasi MKG.

“Poinnya adalah BMKG harus terus berupaya mengejar lembaga-lembaga sejenis yang lebih maju, seperti di antaranya JMA Jepang. Saat ini kami berfokus melakukan berbagai lompatan inovasi dan teknologi dengan memprioritaskan karya anak bangsa,” ujar dia.

Dwikorita mengatakan pada Desember 2021, BMKG telah menuntaskan proses instalasi tambahan 17 instrumen pendeteksi gempa bumi atau seismograf di seluruh wilayah Indonesia. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan kecepatan, ketepatan, dan keakuratan informasi serta peringatan dini tsunami.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X